Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Kali Pisang Batu di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi berubah menjadi lautan sampah hanya dalam kurun waktu sekitar sebulan. Sumber sampah Kali Pisang Batu diduga berasal dari rumah tangga dan pasar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah melakukan penelusuran pada sumber sampah," kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Dodi Agus pada Selasa, 8 Januari 2019.
Ia mengatakan, hulu Kali Pisang Batu berasal dari Kota Bekasi. Aliran sungai tersebut melintasi permukiman warga di wilayah Kecamatan Bekasi Utara dan Medansatria yang terdapat beberapa pasar tradisional.
Bahkan, timnya telah menemukan tumpukan sampah sepanjang 1 kilometer tinggal menunggu dorongan air masuk ke wilayahnya. "Letaknya di Kota Bekasi, perbatasan dengan wilayah kami yaitu Desa Setia Asih," ujar Dodi.
Karena itu, kata dia, pihaknya akan mengundang pejabat di Kota Bekasi untuk mengatasi persoalan sampah di sepanjang aliran sungai tersebut. Sebab, muara sampah berada di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. "Senin kami akan rapat, kami ingin ajak bareng-bareng ngecek sumbernya," ujar Dodi.
Masalah sampah di Kali Pisang Batu ini menjadi perhatian pemerintah pusat. Kementerian Koordinator Kemaritiman yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitanakan mengumpulkan kepala daerah terkait, seperti Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Besok kita undang kepala darah Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi, kepala daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta soal masalah sampah Kali Pisang Batu ini," kata Kepala Bidang Pendidikan Kemaritiman Kementerian Kordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman Rofi Alhanif.
Foto 
