Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi -Sampah Kali Pisang Batu di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, kembali menggunung, Selasa, 22 Januari 2019. Padahal, baru beberapa hari, aliran sungai di Desa Pahlawan Setia itu dibersihkan dari tumpukan sampah yang mencapai 2.000 ton.
"Ini sampah kiriman dari hulu di Kota Bekasi," kata Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto, Selasa, 22 Januari 2019.
Baca : Simak Bagaimana Kasus Meikarta Ancam Krisis Sampah di Bekasi
Dodi mengatakan, jaring pengaman sampah di perbatasan jebol akibat tak kuat menahan volume sampah yang banyak. Menurut dia, sampah terdorong ketika debit sungai Blancong di wilayah Medansatria, Kota Bekasi naik, kali tersebut merupakan hulu dari Kali Pisang Batu. "Di perbatasan dengan DKI, kami memasang jaring," kata dia.
Seorang perempuan mengendarai motor melewati jembatan di antara sampah yang menutupi aliran Kali Pisang Batu, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 7 Januari 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebab, hilir Kali Pisang Batu berada di Kanal Banjir Timur (KBT) wilayah DKI Jakarta sampai menuju ke laut Marunda, Jakarta Utara.
Jaring pengaman sampah dipasang untuk menghindari sampah masuk ke DKI yang bisa berujung pada konflik antardaerah. "Kami sudah antisipasi lebih dulu sebelum masuk ke Jakarta," ujar Dodi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dodi menambahkan, volume sampah di Kali Pisang Batu saat ini tak sebanyak sebelumnya yang mencapai 2000 ton.
Diperkirakan, sampah yang menumpuk sekarang hanya ratusan ton. Tapi, instansinya tak bisa menurunkan alat berat untuk membersihkan, karena terbentur anggaran operasional.
Simak juga :
1.700 Ton Sampah di Kali Pisang Batu Bekasi telah Diangkat, Sisanya?
"Besok kami kerja bakti bersama kecamatan, pemerintah desa, dan masyarakat," ujar dia.
Sampah di Kali Pisang Batu menjadi perhatian nasional pada awal Januari lalu. Kementerian Koordinator Kemaritiman sampai turun ke lokasi, dan memanggil instansi terkait mulai dari Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, DKI Jakarta, sampai dengan Pemprov Jawa Barat. Walhasil, selama dua pekan, sampah di sana dibersihkan.