Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEUSAI debat calon wakil presiden, Ahad malam, 21 Januari 2024, Muhaimin Iskandar menelepon Thomas Trikasih Lembong. Calon wakil presiden Anies Baswedan itu berkelakar ada yang kangen kepada Thomas. “Gibran rindu, nama Pak Tom disebut terus dalam debat,” ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini saat dihubungi Tempo, Jumat, 2 Februari 2024.
Dalam debat malam itu, Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden Prabowo Subianto, menyebut nama Tom Lembong—panggilan Thomas. Kala itu Muhaimin menganggap Gibran gagal menjawab pertanyaannya soal bioregional. Gibran malah menuding Muhaimin tak memahami pertanyaannya sendiri. “Mungkin dapat contekan dari Tom Lembong,” kata Gibran.
Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu juga menanyakan kepada Muhaimin apakah dia anti terhadap penambangan nikel seperti Tom Lembong. Menurut Muhaimin, Tom mengaku cukup terkejut namanya disebut-sebut dalam debat itu. Kepada Muhaimin, Thomas menyatakan siap buka-bukaan jika Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo, menyerang pasangan Anies-Muhaimin.
Muhaimin dan Thomas punya kedekatan dengan Presiden Joko Widodo. Muhaimin membawa PKB dua kali mendukung Jokowi dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019. Sedangkan Thomas pernah menjadi anak buah Jokowi. Ia menjadi Menteri Perdagangan periode 2015-2016 dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 2016-2019.
Pun Tom Lembong pernah menulis pidato untuk Jokowi. Misalnya pidato Jokowi yang mengutip film Game of Thrones dalam pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia di Bali, Oktober 2018. Saat itu Jokowi menyebutkan bahwa musim dingin telah datang untuk menggambarkan ancaman bencana global.
Setelah periode pertama Jokowi berakhir, Tom Lembong terdepak dari kabinet. Kini dia menjadi Co-Captain Tim Nasional Anies-Muhaimin. Thomas mulai gencar menyerang pemerintah. Dia beberapa kali mengkritik kebijakan penghiliran atau hilirisasi nikel di Indonesia dan menyebutkan harga bahan baku baterai kendaraan listrik itu terus menurun.
Pernyataan itu membuat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan meradang. “Bagaimana Anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang Anda dukung,” ucap Luhut, 25 Januari 2024. Ia menantang Muhaimin—yang menyebut penambangan nikel tak berefek besar bagi ekonomi dan merusak lingkungan—untuk mengecek lokasi penghiliran.
Muhaimin menyatakan bahwa dia dan Thomas bersepakat menggelar acara bersama-sama dan mengkritik kebijakan pemerintah. “Banyak yang kebakaran jenggot, termasuk Pak Luhut,” ujarnya. Hingga Sabtu malam, 3 Februari 2024, Thomas tak merespons pertanyaan yang dikirim Tempo ke nomor telepon selulernya.
Pada Senin, 29 Januari 2024, Muhaimin dan Tom Lembong berkampanye bersama di Yogyakarta. Muhaimin menyatakan bahwa Thomas kerap memberikan masukan soal dampak negatif penghiliran nikel. “Saya sama Pak Tom lagi siap-siap menghadapi Opung,” katanya. Opung adalah panggilan Luhut.
Kritik dari mantan orang dekat Jokowi di kubu Anies-Muhaimin tak tercetus begitu saja. Tim Nasional Anies-Muhaimin merancang berbagai serangan yang ditujukan kepada pemerintah ataupun Jokowi langsung. Mereka mendata berbagai program pemerintah yang dinilai bermasalah. Pasangan nomor urut satu itu memang mengusung jargon perubahan dalam kampanye.
Salah satu masalah terkait dengan pembangunan IKN atau Ibu Kota Nusantara. Muhaimin menyatakan partainya mendukung megaproyek tersebut karena pemerintah semula berjanji pembangunan IKN tak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu kini menolak pembangunan IKN.
Mantan orang dekat Jokowi yang lain, Andi Widjajanto, juga kerap menyentil Presiden. Ia menilai demokrasi di Indonesia mundur karena Jokowi melanggengkan politik dinasti, yaitu mendukung Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Andi juga menyatakan Jokowi telah membiarkan berbagai pelanggaran etika terjadi pada masa pemerintahannya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Francisca Christy Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Banjir Serangan Mantan Sekondan".