Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Syahdan, pada 1976, Saddam Hussein yang masih wakil presiden berkunjung ke Yugoslavia menemui Presiden Broz Tito. Saat itu Saddam diajak Tito ke sebuah bungker mewah yang bisa dipakai bersembunyi 500 orang dari serangan bom nuklir.
Saddam tertarik pada ide membangun tempat persembunyian bawah tanah. Baru sesudah menjadi presiden, pada 1980-an, ia mulai mewujudkan keinginannya dengan membangun bungker pertama di dekat Istana Republik dan Jembatan 14 Juli, di tengah Bagdad.
Para ahli bungker Tito dari Yugoslavia langsung ke Bagdad untuk membangun tempat persembunyian itu. Tempat-tempat berlindung lainnya yang dibangun kemudian kurang-lebih mirip apa yang sudah dibangun oleh insinyur Yugoslavia itu. Berikut ini kriterianya.
- Atap beton dengan ketebalan lebih dari 5 meter. Panjang atap beton 50-90 meter. Berat atap beton sekitar 450 ton.
- Bungker bisa melindungi Saddam dan pengikutnya selama 30 hari dalam serangan konvensional dan lima hari untuk serangan nuklir.
- ”Blok teknik” menyimpan cadangan air, bahan bakar, dan pembangkit tenaga listrik.
- ”Blok sanitasi” memiliki sistem penyaringan udara dan kontaminasi nuklir.
- ”Pusat komando” adalah ruangan yang penuh peralatan berteknologi tinggi agar bisa melacak semua gerak musuh.
- Sistem penyerap guncangan yang menyeluruh di bungker untuk menahan gempuran rudal dan bom.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo