Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda penikmat kuliner, khususnya hidangan serba mie, bersiaplah dimanjakan oleh kehadiran Nudles. Mie di restoran ini tidak hanya memanjakan lidah, tapi juga dapat memuaskan dahaga akan hidangan yang memikat ketika dipotret. Apalagi kalau bukan untuk diunggah ke media sosial tujuan utamanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Restoran yang baru saja beroperasi ini terletak di lower ground pusat belanja Senayan City. Jika kebetulan Anda penggemar berat Bakerzin, sudah pasti tidak akan kesulitan menemukan lokasinya. Sebab, Nudles menempati lokasi bekas ”saudara tuanya” tersebut sejak September 2018. Tidak salah lagi, Nudles memang merupakan bagian dari Boga Group, sama seperti Bakerzin.
Meski interiornya terasa kental aura Asia Timur, begitu membuka menu, akan terasa bahwa restoran ini menawarkan hidangan bergaya fusion. Sebagai menu pembuka, saya memesan Let’s Mama Roll. Ini adalah lumpia yang diisi dengan daging ayam dan daging sapi cincang yang dibumbui dengan ngo hiong, atau dikenal dengan bubuk lima rempah.
Dua lumpia ini disajikan dalam sebuah piring kecil lalu dipotong-potong, masing-masing tiga potong. Kulit lumpia hampir tak terasa karena isian daging yang sangat tebal. Selain itu tak terlalu berminyak, sehingga sajian ini dapat dinikmati sambil bersenda gurau menunggu pesanan main course datang, tanpa ribet menyiapkan tisu.
Bagi siapa saja yang merindukan cita rasa oriental, lumpia ini dapat jadi pengobatnya. Bumbu bunga lawing, cengkih, kayu manis, andaliman, dan biji adas yang ditumbuk memberi rasa manis, asam, pahit, pedas, dan asin yang seimbang. Pas.
Hujan yang terus-menerus menerjang membuat ketertarikan pada mie yang berkuah makin lekat. Karena itulah pesanan pertama jatuh pada Very Important Prawn (VIP). Sejak pesanan mie berkuah asam manis dengan udang super besar itu datang, tawa kami meledak. “Bukan cuma mangkuknya yang seperti kapal, saking besarnya, tapi juga porsinya,” ujar Nita, teman makan saya. Kami membayangkan akan ber-mukbang tipis-tipis di sini.
Mie dalam menu VIP ini digoreng garing, sehingga terasa kriuk-kriuk ketika disantap. “Ternyata enak juga lo, seperti makan Anak Mas (jajanan zaman dulu) versi dikasih kuah kental.”
Di atas tumpukan mi, ada udang goreng tepung super besar yang memanjakan pencinta seafood. Kuah asam manisnya sangat kental, seperti saus untuk spageti tapi dalam porsi lebih banyak. Mie yang sudah terendam saus berwarna merah ini tidak lagi “melakukan perlawanan” ketika hendak disumpit.