Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Joseph Ejercito Estrada tak pernah membayangkan bakal meninggalkan Istana Malacanang secepat itu. Di hari-hari terakhir kekuasaannya, ia masih sempat berkata, "Saya tak akan jatuh." Tapi, politik tak cuma patuh pada keyakinan seorang presiden. Dan sejarah Filipina mutakhir membuktikannya: Estrada benar-benar terjungkal.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo