Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jaguar Land Rover menggelar penelitian proses daur ulang yang inovatif limbah aluminium untuk mengurangi emisi karbon.
Aluminium adalah salah satu bahan yang paling banyak didaur ulang di dunia dan dapat dilebur dan dibentuk ulang berulang kali tanpa kehilangan kualitas.
Seperti dikutip dari business-live.co.uk, Land Rover menyatakan proyek aluminium REALITY adalah bagian dari misi Destination Zero Jaguar Land Rover untuk mengurangi emisi karbon.
Itu akan membantu Jaguar Land Rover lebih jauh menutup lingkaran dalam pembuatan dan penggunaan bahan bakunya.
Aluminium daur ulang muncul dalam barang sehari-hari seperti kaleng minuman, aerosol, baki makanan foil, dan tutup botol. Tetapi tidak banyak digunakan untuk aplikasi kelas atas, seperti manufaktur otomotif.
Hampir 75 persen dari semua aluminium yang diproduksi di Amerika Serikat dan Eropa asih digunakan sampai sekarang. Sementara pembuatan aluminium daur ulang menggunakan energi sekitar 90 persen lebih sedikit daripada produksi bahan mentah.
Dengan memulihkan aluminium kualitas otomotif berkualitas tinggi yang digunakan untuk memproduksi kendaraan, Jaguar Land Rover dapat menggunakan kembali properti premium sebagai bagian dari campuran. Bahkan mengurangi kebutuhan akan aluminium murni dalam produksi kendaraan.
Secara umum, sisa-sisa kendaraan yang masa pakainya sudah habis diekspor ke luar negeri dan dapat digunakan kembali untuk aplikasi kelas bawah. Tapi teknologi pemisahan canggih yang baru telah memungkinkannya untuk didaur ulang kembali ke dalam proses otomotif dan membantu mengurangi dampak buruk bagi lingkungan.
“Proyek ini telah memungkinkan kami, untuk pertama kalinya, memulihkan aluminium kelas otomotif premium dari kendaraan bekas dan menggunakan kembali properti uniknya," kata Gaëlle Guillaume, manajer proyek utama REALITY di Jaguar Land Rover, seperti dikutip business-live.co.uk pada hari ini, Senin, 24 Agustus 2020.
Proyek senilai £ 2 juta tersebut didanai bersama oleh Innovate UK dan bermitra dengan Brunel University, untuk membantu Jaguar Land Rover menuju Destination Zero.
Jaguar Land Rover telah mengurangi emisi CO2 atau emisi karbon operasi global per kendaraan sebesar 50,7 persen sejak 2007. Perusahaan mengatakan tetap berkomitmen pada proses dekarbonisasi yang berkelanjutan.
Antara September 2013 dan Maret 2020, sekitar 360.000 ton skrap loop tertutup telah diproses kembali menjadi arsitektur intensif aluminium ringan merek, di semua lini kendaraan termasuk Jaguar XE.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini