USAI menerima laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Senin pekan lalu, 15 anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) merayakannya dengan pesta karaoke di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Itulah cara mereka, katanya, menghindari aksi massa PDIP yang menolak diterimanya laporan Sutiyoso tersebut.
Ide pesta muncul dari Ketua Fraksi PDIP Agung Imam Sumanto, yang mengajak belasan anggota PDIP yang sama menerima pertanggungjawaban Sutiyoso. Mereka adalah Pantas Nainggolan, Ajarta Sebayang, Totok Ismunandar, dan Herdin. Namun, pesta di hotel bintang lima ini ternyata tidak diketahui oleh Ketua PDIP Jakarta, Tarmidi Suhardjo.
DPRD DKI Jakarta menerima laporan Sutiyoso lewat voting terbuka. Dari 82 anggota yang hadir, sebanyak 57 anggota dewan menerima, 21 menolak, dan 4 abstain. Dalam rapat paripurna penyampaian kata akhir fraksi, hanya tiga fraksi yang menolak, yaitu Fraksi Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan, dan Partai Bulan Bintang. Sedangkan Fraksi Persatuan Pembangunan abstain.
Saat voting, empat anggota Fraksi PDIP menyatakan abstain dan hanya seorang menolak, yaitu Tarmidi Edi Suwarno. Di luar kantor DPRD, sejumlah kader PDIP Jakarta Timur yang menolak Sutiyoso melakukan aksi pembakaran jaket sebagai protes kepada fraksinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini