Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Wahyudin, 60 tahun, tak menyangka bisa menginjakkan kaki di tanah suci Makkah dan Madinah untuk umrah. Salah satu ibadah sunnah ini memang menjadi dambaan bagi umat Islam, tak terkecuali mereka yang berpenghasilan rendah seperti Wahyudin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ibadah umrah memerlukan biaya yang lumayan besar, yang rasanya sulit terwujud jika Wahyudin hanya mengandalkan gajinya sebagai office boy. Namun, Wahyudin bisa berangkat karena mengikuti program tabungan KUDU atau Kupon Umrah Dua Ribu dari kantornya Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan atau DPKPP Kabupaten Bogor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Alhamdulillah pada kesempatan tahun ini, saya kebagian yang pertama berangkat. Momen yang langka dan sangat membahagiakan bagi saya," kata Wahyudin saat ditemui dikantornya, Cibinong, Kamis, 7 September 2023.
Menurut Wahyudin, setiap hari semua karyawan muslim di DPKPP Kabupaten Bogor diminta menabung Rp2 ribu agar bisa berangkat umrah.
Dalam kesempatan ini, Wahyudin tak berangkat sendiri. Ia ditemani tiga pegawai DPKPP Kabupaten Bogor lain: Didi Supriyadi, petugas keamanan; Karyamudin, marbot musala; dan Moh. Suryana, staf pengawas. Keempatnya menghabiskan waktu 14 hari berada di Mekkah dan Madinah untuk ibadah.
Kepala DPKPP Kabupaten Bogor Ajat Rohmat Jatnika mengatakan program KUDU sengaja diadakan oleh pihaknya. Sebab, melaksanakan ibadah haji atau umrah menjadi impian setiap muslim.
Namun, tidak semua orang bernasib bisa melaksanakan ibadah khusus itu. Sebab itu, melalui program nabung KUDU ini Ajat berharap setiap staf atau karyawan muslim di dinasnya bisa memiliki kesempatan ibadah ke tanah suci.
"Di DPKPP, ada sekitar 500 pegawai baik ASN dan non ASN. Masing-masing diwajibkan nabung Rp2 ribu sehari untuk program ini,” kata Ajat.
Ia menuturkan semuanya pegawai DPKPP akan kebagian berangkat ke tanah suci untuk umrah. “Tapi dalam program ini saya ingin menguatkan kekompakan dan silaturahmi antarstaf dan pegawai satu sama lain," kata Ajat.