Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BOGOR – Lima siswa Madrasah Ibtidaiah (MI) Tarbiyatul At Fal, Kota Bogor, tewas karena tenggelam di kolam pembuangan air proyek perumahan PT Perdana Gapura Prima di Kampung Kedung Halang Poncol RT 04/RW 06, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, kemarin siang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Kepolisian Sektor Tanah Sareal Komisaris Muhamad Suprayogi menerangkan bahwa enam siswa MI Tarbiyatul At Fal-selevel sekolah dasar-kerap bermain di kolam penampungan sedalam 2,5 meter tersebut. Namun mereka tak pernah mandi atau berenang di sana. "Baru kali ini kolam retensi itu dijadikan kolam untuk berenang dan mandi anak-anak ini," katanya, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suprayogi menduga keenam anak itu tak ada yang bisa berenang, sehingga mereka tenggelam. Lima anak pun tewas, sedangkan M. Ilham, 8 tahun, berhasil menepi sambil teriak minta tolong. Warga sekitar datang, lalu memberikan pertolongan. Ilham dilarikan ke Rumah Sakit Islam Kota Bogor untuk mendapatkan pertolongan.
"Kelima rekannya dievakuasi dari dasar kolam dalam kondisi meninggal dunia," ucap Suprayogi.
Warga lantas membawa para korban tewas ke rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga masing-masing. Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah. "Meski keluarga menganggap kematian kelima anak itu sebagai musibah, namun kasus ini masih kami selidiki," kata Suprayogi.
Sebelumnya, pada Ahad sore, 7 Januari lalu, seorang bocah laki-laki berusia 3 tahun ditemukan tewas di Kali Ciliwung, Jalan T.B. Simatupang Blok A Nomor 5 RT 10/ RW 01, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Korban tenggelam sekitar pukul 14.35 WIB dan jasadnya baru ditemukan oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur pada 18.15.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Iwan Ibrahim, menjelaskan bahwa awalnya bocah tersebut bermain-main di pinggir kali. Tak diketahui bersama siapa bocah itu di lokasi kejadian. "Kemudian tenggelam dan menghilang," kata Iwan kepada Tempo, 7 Januari lalu. M. SIDIK PERMANA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo