Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mahasiswa UNS Solo Kenakan Pakaian Raja Jawa Sindir Politik Dinasti Jokowi

Mahasiswa UNS Solo berperan sebagai raja dan putra mahkota untuk menyindir politik dinasti Jokowi.

21 Oktober 2023 | 18.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat sembilan tahun Joko Widodo memerintah Indonesia, mahasiswa dari berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI menggelar aksi Geruduk Istana, Jumat, 20 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mahasiswa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memadati kawasan Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda), Jumat, 20 Oktober 2023. Di antara ribuan mahasiswa dari berbagai kampus yang hadir, mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta turut datang ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muhammad Syafnat dan Muhammad Ihsan, dua orang di antara delegasi mahasiswa UNS, mengenakan pakaian tradisional Jawa yang kerap dikenakan oleh bangsawan berdarah biru.

Berdasarkan pantauan Tempo, mereka hadir di tengah kerumunan massa dan menjadi magnet bagi demonstran lain. 

Dalam balutan pakaian khas Jawa itu, Syafnat berperan sebagai seorang raja Jawa sedangkan Ihsan berperan sebagai pangeran. Mereka berdua berdiri sambil membentangkan tulisan Politik Dinasti. 

"Kita merepresentasikan bahwa saya rajanya, dia anaknya. Sebagai raja yang makmur, saya sebagai raja ingin menjadikan anaknya menjadi penguasa juga. Ini representasi Indonesia saat ini," kata Syafnat saat ditemui Tempo tak jauh dari mobil komando. 

Syafnat menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah terang-terangan membangun politik dinasti sebagai jembatan kekuasaan bagi anak-anaknya. Dia berharap kekuasaan yang diwariskan khas negara monarki itu tidak terjadi. 

"Politik dinasti ini sudah begitu kentara lah. Harapannya jangan sampai terjadi," lanjutnya. 

Lebih lanjut, Ihsan turut menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi yang membuka jalan bagi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres dalam pemilu mendatang. Menurutnya, meskipun putusan sudah tak bisa diganggu gugat, rakyat tetap akan menolak. 

Dua mahasiswa yang tergabung dalam BEM UNS ini turut mengakui bahwa apa yang mereka lakukan ditujukan untuk menyindir pemerintahan Jokowi. Ya, betul, untuk sindiran terhadap Jokowi," tegasnya. 

Sebelumnya, demonstran yang berkumpul di kawasan Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda) sejak pukul 15.00 hingga 20.30 untuk menyampaikan kekecewaan mereka terhadap pemerintahan Jokowi karena dinilai memundurkan demokrasi dan melahirkan politik dinasti. Mereka turut merumuskan 13 tuntutan terhadap pemerintah. 

Daftat 13 Tuntutan BEM SI sebagai berikut:

1. Wujudkan pendidikan yang demokratis dan ilmiah;
2. Tegakkan reformasi hukum;
3. Berantas Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN);
4. Tolak dwiFungsi TNI/Polri;
5. Tingkatkan aksesibilitas dan equitas layanan kesehatan;
6. Usut tuntas kekerasan aparat;
7. Usut tuntas konflik di daerah PSN;
8. Wujudkan pemilu yang adil dan bersih;
9. Putihkan noktah hitam lingkungan;
10. Usut tuntas berbagai pelanggaran HAM berat;
11. Wujudkan pemerataan pembangunan dan pembangunan berdasar HAM;
12. Perbaiki sistem pertanian di Indonesia; serta
13. Tinjau ulang sistem perekonomian Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus