TENGAH malam, pertengahan Maret lalu, rumah Dokter Thamrin Hasibuan di kompleks Perumnas Helvetia, Medan, senyap. Tak seorang pun yang terjaga kecuali Aisyah Nasution. Wanita berusia setengah baya yang masih terhitung keluarga Nyonya Thamrin ini sedang berzikir di salah satu kamar di lantai atas. Ia tenggelam dalam keasyikannya, sampai tiba-tiba ia mendengar suara gemerisik di atap seng di beranda rumah. Aisyah menghentikan zikirnya. Di keremangan malam, mata tuanya melihat dua bayangan berkelebat. Sebuah sosok tampak seperti berusaha mencongkel daun jendela. Tak syak lagi, dua pencoleng sedang menyantroni rumah bertingkat dua itu. Tapi Aisyah, begitu ia bercerita kemudian, mengaku sudah tua. Ia tak mungkin melawan kedua pencoleng itu. Tapi, wanita ini juga tak berteriak membangunkan seisi rumah. Ia justru kembali berdoa. "Saya berdoa agar kedua orang itu tidak bergerak. Saya ngeri kalau mereka masuk ke dalam rumah," kata Aisyah. PAGI pun datang. Dokter Thamrin seperti biasa berangkat ke kliniknya. Ia tak melihat kejadian istimewa di rumahnya. Lain halnya dengan Aisyah yang semalam suntuk tak memejamkan mata. Ia menyaksikan sebuah keajaiban. Kedua laki-laki yang semalam hendak menjarah rumah itu tertidur pulas di atap. Nyonya Thamrin, yang dikabari keajaiban itu mencari bantuan. Beberapa tetangganya dalam tempo singkat berkumpul di rumahnya. Orang-orang ini kemudian mengepung lelaki yang tidur di atas atap itu. Seorang lelaki terbangun melihat hiruk-pikuk orang dan kemudian mencoba lari. Seorang tertangkap selagi benar-benar tidur pulas. Ia bernama Usup. Ia diperlakukan istimewa. Malah, segelas kopi sudah disiapkan Aisyah untuk pencuri yang ketiduran ini. "Kenapa nggak terus masuk kalau memang berniat mencuri," tanya Aisyah menyelidik. "Kami memang berniat mencuri. Tapi, ketika melihat muka Kakak entah kenapa kami terserang kantuk dan ingin buru-buru tidur," jawab Usup polos. Lewat pengakuan Usup pula diketahui bahwa ia dan teman-temannya sering mencuri di kawasan Perumnas Helvetia. Sasarannya antaran lain video, televisi, tape redorder, sampai kursi tamu. Pokoknya, apa saja yang bisa dijual cepat. "Namun. baru kali ini kami tertidur," katanya seperti yang diceritakan Aisyah kepada Mukhlizardy Mukhtar dari TEMPO. Tak dijelaskan apakah maling itu tertidur lantaran zikir Aisyah atau karena ia tadinya minum obat tidur, siapa tahu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini