Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Maling yang ketiduran

Rumah dr. thamrin hasibuan di perumnas helvetia, medan, kemasukan 2 orang maling. ny. aisyah nasution yang sedang berzikir tahu hal itu dan membiarkannya. diluar dugaan maling ketiduran dan tertangkap.

15 April 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TENGAH malam, pertengahan Maret lalu, rumah Dokter Thamrin Hasibuan di kompleks Perumnas Helvetia, Medan, senyap. Tak seorang pun yang terjaga kecuali Aisyah Nasution. Wanita berusia setengah baya yang masih terhitung keluarga Nyonya Thamrin ini sedang berzikir di salah satu kamar di lantai atas. Ia tenggelam dalam keasyikannya, sampai tiba-tiba ia mendengar suara gemerisik di atap seng di beranda rumah. Aisyah menghentikan zikirnya. Di keremangan malam, mata tuanya melihat dua bayangan berkelebat. Sebuah sosok tampak seperti berusaha mencongkel daun jendela. Tak syak lagi, dua pencoleng sedang menyantroni rumah bertingkat dua itu. Tapi Aisyah, begitu ia bercerita kemudian, mengaku sudah tua. Ia tak mungkin melawan kedua pencoleng itu. Tapi, wanita ini juga tak berteriak membangunkan seisi rumah. Ia justru kembali berdoa. "Saya berdoa agar kedua orang itu tidak bergerak. Saya ngeri kalau mereka masuk ke dalam rumah," kata Aisyah. PAGI pun datang. Dokter Thamrin seperti biasa berangkat ke kliniknya. Ia tak melihat kejadian istimewa di rumahnya. Lain halnya dengan Aisyah yang semalam suntuk tak memejamkan mata. Ia menyaksikan sebuah keajaiban. Kedua laki-laki yang semalam hendak menjarah rumah itu tertidur pulas di atap. Nyonya Thamrin, yang dikabari keajaiban itu mencari bantuan. Beberapa tetangganya dalam tempo singkat berkumpul di rumahnya. Orang-orang ini kemudian mengepung lelaki yang tidur di atas atap itu. Seorang lelaki terbangun melihat hiruk-pikuk orang dan kemudian mencoba lari. Seorang tertangkap selagi benar-benar tidur pulas. Ia bernama Usup. Ia diperlakukan istimewa. Malah, segelas kopi sudah disiapkan Aisyah untuk pencuri yang ketiduran ini. "Kenapa nggak terus masuk kalau memang berniat mencuri," tanya Aisyah menyelidik. "Kami memang berniat mencuri. Tapi, ketika melihat muka Kakak entah kenapa kami terserang kantuk dan ingin buru-buru tidur," jawab Usup polos. Lewat pengakuan Usup pula diketahui bahwa ia dan teman-temannya sering mencuri di kawasan Perumnas Helvetia. Sasarannya antaran lain video, televisi, tape redorder, sampai kursi tamu. Pokoknya, apa saja yang bisa dijual cepat. "Namun. baru kali ini kami tertidur," katanya seperti yang diceritakan Aisyah kepada Mukhlizardy Mukhtar dari TEMPO. Tak dijelaskan apakah maling itu tertidur lantaran zikir Aisyah atau karena ia tadinya minum obat tidur, siapa tahu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus