Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Bobby Nasution menjalani magang dengan kepala daerah yang menjadi kader PDI Perjuangan.
Sejauh ini, baru Partai NasDem yang merekomendasikan nama Bobby Nasution.
PDI Perjuangan masih membahas kans Bobby memenangi pilkada Kota Medan.
BERSIAP menjadi calon Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution bertandang ke Banyuwangi, Jawa Timur, pada Februari lalu. Tinggal selama empat hari di sana, menantu Presiden Joko Widodo itu blusukan ke sejumlah lokasi. Salah satunya Pasar Pelayanan Publik di kompleks pasar tradisional Genteng Wetan, Dusun Krajan, Kecamatan Wetan. Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi mentor Bobby selama di Banyuwangi.
Kepada Tempo, Azwar mengaku membagikan pengalamannya membangun pelayanan publik berbasis data dan teknologi. Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, Bobby tekun mencatat pada sebuah buku yang selalu ditentengnya. “Mas Bobby punya minat belajar yang tinggi dan ada banyak ide di kepalanya,” kata Azwar pada Jumat, 12 Juni lalu.
Azwar pun menyarankan Bobby bertemu dengan kader PDI Perjuangan yang berpengalaman menjadi kepala daerah, antara lain Basuki Tjahaja Purnama. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan para pengurus memang menganjurkan Bobby berguru pada kader partai banteng yang menjadi kepala daerah seperti Azwar Anas. Tujuannya agar suami Kahiyang Ayu itu belajar tentang kepemimpinan di daerah.
Sebelum magang bersama kepala daerah, Bobby mendaftar sebagai calon Wali Kota Medan ke PDI Perjuangan Sumatera Utara pada 3 Desember 2019. Partai itu punya sepuluh kursi di Medan, cukup untuk mengajukan pasangan calon tanpa berkoalisi. Kala itu, Bobby berharap PDI Perjuangan bisa menjadi partai pengusungnya. Namun jagoan PDI Perjuangan di Medan tak ikut diumumkan saat Hasto mendeklarasikan puluhan calon yang diusung partai pada 19 Februari lalu.
Kans Bobby dalam pemilihan kepala daerah Medan sempat dibahas dalam rapat pengurus partai dengan Trimedya Panjaitan, anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara. Trimedya mengatakan pengurus pusat menjaring masukan tentang profil dan peluang sejumlah kandidat, termasuk Bobby. Salah satu masukan Trimedya soal Bobby adalah intensitas turun ke lapangan. “Dia juga harus lebih berkomitmen kalau sudah berjanji memenuhi undangan kampanye atau acara yang diadakan masyarakat,” ujar Trimedya.
Tiga politikus PDI Perjuangan yang mengetahui penjaringan calon Wali Kota Medan mengatakan kemungkinan besar rekomendasi akan diumumkan pada Juli mendatang, setelah wabah corona melandai. Ketiga narasumber yang juga anggota DPR itu menyebutkan partainya condong mendukung Bobby meski surat rekomendasi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri belum terbit.
Menurut Ketua PDI Perjuangan Bambang Wuryanto, pencalonan Bobby masih dibahas di lingkup internal partai. Menurut dia, partainya kesulitan mengambil keputusan karena Bobby telanjur mendaftar ke banyak partai meski telah resmi menjadi kader PDI Perjuangan per 12 Mei lalu. “Kami pasti berkomunikasi dengan partai-partai itu,” kata Bambang.
Nasib Bobby lebih terang di Partai NasDem. Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyebutkan partainya sudah mengeluarkan rekomendasi kepada Bobby sebagai calon wali kota. NasDem memiliki empat kursi di Medan. Surya menegaskan dukungan NasDem bukan lantaran status Bobby sebagai anggota keluarga Presiden, melainkan faktor elektabilitas yang tinggi.
Ketua NasDem Sumatera Utara Iskandar menjelaskan, elektabilitas Bobby dalam survei internal partai selalu menempati peringkat teratas. Sigi yang dilakukan NasDem pada Februari 2020 menunjukkan tingkat keterpilihan Bobby mencapai 44 persen dengan simulasi tiga pasangan calon dan bisa bertambah tiga persen lagi bila hanya dua pasangan yang bertarung. “Profil Bobby sudah dikenal warga Medan,” ujar Iskandar.
Ketua NasDem Willy Aditya mengatakan Bobby bukan sosok asing bagi partainya karena kakak Bobby, Inge Amalia, sudah menjadi kader NasDem. Dia lolos sebagai anggota DPRD Sumatera Utara 2014-2019. Menurut Willy, Bobby juga rajin berdiskusi dengan Surya dan membicarakan pencalonan di Medan. Contohnya, ketika meresmikan kantor NasDem Sumatera Utara di Jalan Profesor Muhammad Yamin, Medan, pada 20 Februari lalu, Surya meminta Bobby lebih sering blusukan ke pasar tradisional. “Kau harus jalan dan turun ke pasar, Bob, karena dinamika masyarakat besar sekali di sana,” ujar Willy menirukan pesan Surya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bobby Afif Nasution saat mengembalikan berkas formulir pendaftaran sebagai bakal calon Wali Kota Medan di DPD Partai Golkar Medan, Sumatera Utara, Desember 2019. ANTARA/Septianda Perdana
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bobby juga bersafari ke Partai Gerindra. Dia sowan ke rumah peninggalan orang tua Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara pada 28 Desember 2019. Saat itu, Prabowo menerima Bobby bersama Siti Nur Azizah, putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang berniat maju dalam pemilihan kepala daerah Tangerang Selatan.
Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, yang menemani Prabowo dalam pertemuan itu, mengatakan Bobby mengutarakan niatnya maju dalam pemilihan Wali Kota Medan. Di DPRD Kota Medan, Gerindra memiliki sepuluh wakil. “Belum ada pembicaraan sama sekali soal surat rekomendasi atau dukungan,” ujar Dasco. Prabowo, kata Dasco, meminta Bobby menjalin komunikasi dulu dengan partai politik lain. Menteri Pertahanan itu juga menyarankan Bobby rajin bersosialisasi karena tergolong politikus yang masih muda.
Dua bulan kemudian atau 21 Februari lalu, giliran kantor Fraksi Gerindra di kompleks DPR disambangi Bobby. Selama sekitar 40 menit, ia bertemu dengan sejumlah politikus Gerindra, termasuk Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani. Bobby mengaku bahwa pertemuan itu membicarakan pencalonannya di Medan. Ia berharap Gerindra segera menyusul NasDem mengeluarkan surat rekomendasi. “Saya cuma bisa menunggu sembari berdoa, mudah-mudahan Gerindra bisa mengeluarkan surat rekomendasi juga,” ujar Bobby.
Selain ke tiga partai itu, Bobby bermanuver ke Partai Golkar. Dia mendaftar sebagai bakal calon wali kota di kantor Golkar Medan pada 13 Desember 2019. Partai beringin sudah mengeluarkan surat penugasan kepada Bobby untuk membangun komunikasi dengan partai lain dan mencari kandidat wakil. Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Bobby beberapa kali bertemu dengan dia dan sejumlah kader senior di Sumatera Utara. Pertemuan terakhir terjadi pada Desember 2019 di Medan. “Dia bercerita makin mantap maju sebagai calon wali kota,” ujar Doli.
Pada 26 Februari lalu, Bobby juga menyambangi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. Bobby mengaku bahwa pertemuan dengan Airlangga itu untuk membahas masalah ekonomi. Namun dua politikus Golkar yang mengetahui pertemuan itu mengungkapkan Bobby membicarakan rencana pencalonannya dan peluang Golkar mendukungnya.
Bobby menjelaskan, keputusan maju menjadi calon Wali Kota Medan merupakan keinginannya untuk berkontribusi kepada kota kelahiran. Dia tak berniat membangun dinasti politik meski berstatus anggota keluarga Presiden. “Pak Jokowi hanya berpesan agar saya sabar mempelajari dunia politik yang masih baru ini,” ujarnya.
RAYMUNDUS RIKANG, FIKRI ARIGI, DEWI NURITA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo