Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Langkah Kuda Sang Menantu

Bobby Nasution bermanuver ke sejumlah partai untuk menjadi calon Wali Kota Medan. Dianggap berpeluang besar.

13 Juni 2020 | 00.00 WIB

Bobby Afif Nasution (baju merah) menerima undangan dari warga di Kelurahan Pulo Brayan, Medan Barat, Februari 2020. Facebook Official Bobby Afif NAsution
Perbesar
Bobby Afif Nasution (baju merah) menerima undangan dari warga di Kelurahan Pulo Brayan, Medan Barat, Februari 2020. Facebook Official Bobby Afif NAsution

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Bobby Nasution menjalani magang dengan kepala daerah yang menjadi kader PDI Perjuangan.

  • Sejauh ini, baru Partai NasDem yang merekomendasikan nama Bobby Nasution.

  • PDI Perjuangan masih membahas kans Bobby memenangi pilkada Kota Medan.

BERSIAP menjadi calon Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution bertandang ke Banyuwangi, Jawa Timur, pada Februari lalu. Tinggal selama empat hari di sana, menantu Presiden Joko Widodo itu blusukan ke sejumlah lokasi. Salah satunya Pasar Pelayanan Publik di kompleks pasar tradisional Genteng Wetan, Dusun Krajan, Kecamatan Wetan. Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi mentor Bobby selama di Banyuwangi.

Kepada Tempo, Azwar mengaku membagikan pengalamannya membangun pelayanan publik berbasis data dan teknologi. Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, Bobby tekun mencatat pada sebuah buku yang selalu ditentengnya. “Mas Bobby punya minat belajar yang tinggi dan ada banyak ide di kepalanya,” kata Azwar pada Jumat, 12 Juni lalu.

Azwar pun menyarankan Bobby bertemu dengan kader PDI Perjuangan yang berpengalaman menjadi kepala daerah, antara lain Basuki Tjahaja Purnama. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan para pengurus memang menganjurkan Bobby berguru pada kader partai banteng yang menjadi kepala daerah seperti Azwar Anas. Tujuannya agar suami Kahiyang Ayu itu belajar tentang kepemimpinan di daerah.

Sebelum magang bersama kepala daerah, Bobby mendaftar sebagai calon Wali Kota Medan ke PDI Perjuangan Sumatera Utara pada 3 Desember 2019. Partai itu punya sepuluh kursi di Medan, cukup untuk mengajukan pasangan calon tanpa berkoalisi. Kala itu, Bobby berharap PDI Perjuangan bisa menjadi partai pengusungnya. Namun jagoan PDI Perjuangan di Medan tak ikut diumumkan saat Hasto mendeklarasikan puluhan calon yang diusung partai pada 19 Februari lalu.

Kans Bobby dalam pemilihan kepala daerah Medan sempat dibahas dalam rapat pengurus partai dengan Trimedya Panjaitan, anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara. Trimedya mengatakan pengurus pusat menjaring masukan tentang profil dan peluang sejumlah kandidat, termasuk Bobby. Salah satu masukan Trimedya soal Bobby adalah intensitas turun ke lapangan. “Dia juga harus lebih berkomitmen kalau sudah berjanji memenuhi undangan kampanye atau acara yang diadakan masyarakat,” ujar Trimedya.

Tiga politikus PDI Perjuangan yang mengetahui penjaringan calon Wali Kota Medan mengatakan kemungkinan besar rekomendasi akan diumumkan pada Juli mendatang, setelah wabah corona melandai. Ketiga narasumber yang juga anggota DPR itu menyebutkan partainya condong mendukung Bobby meski surat rekomendasi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri belum terbit.

Menurut Ketua PDI Perjuangan Bambang Wuryanto, pencalonan Bobby masih dibahas di lingkup internal partai. Menurut dia, partainya kesulitan mengambil keputusan karena Bobby telanjur mendaftar ke banyak partai meski telah resmi menjadi kader PDI Perjuangan per 12 Mei lalu. “Kami pasti berkomunikasi dengan partai-partai itu,” kata Bambang.

Nasib Bobby lebih terang di Partai NasDem. Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyebutkan partainya sudah mengeluarkan rekomendasi kepada Bobby sebagai calon wali kota. NasDem memiliki empat kursi di Medan. Surya menegaskan dukungan NasDem bukan lantaran status Bobby sebagai anggota keluarga Presiden, melainkan faktor elektabilitas yang tinggi.

Ketua NasDem Sumatera Utara Iskandar menjelaskan, elektabilitas Bobby dalam survei internal partai selalu menempati peringkat teratas. Sigi yang dilakukan NasDem pada Februari 2020 menunjukkan tingkat keterpilihan Bobby mencapai 44 persen dengan simulasi tiga pasangan calon dan bisa bertambah tiga persen lagi bila hanya dua pasangan yang bertarung. “Profil Bobby sudah dikenal warga Medan,” ujar Iskandar.

Ketua NasDem Willy Aditya mengatakan Bobby bukan sosok asing bagi partainya karena kakak Bobby, Inge Amalia, sudah menjadi kader NasDem. Dia lolos sebagai anggota DPRD Sumatera Utara 2014-2019. Menurut Willy, Bobby juga rajin berdiskusi dengan Surya dan membicarakan pencalonan di Medan. Contohnya, ketika meresmikan kantor NasDem Sumatera Utara di Jalan Profesor Muhammad Yamin, Medan, pada 20 Februari lalu, Surya meminta Bobby lebih sering blusukan ke pasar tradisional. “Kau harus jalan dan turun ke pasar, Bob, karena dinamika masyarakat besar sekali di sana,” ujar Willy menirukan pesan Surya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Raymundus Rikang

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014 dan kini sebagai Redaktur Pelaksana Desk Wawancara dan Investigasi. Bagian dari tim penulis artikel “Hanya Api Semata Api” yang meraih penghargaan Adinegoro 2020. Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta bidang kajian media dan jurnalisme. Mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) "Edward R. Murrow Program for Journalists" dari US Department of State pada 2018 di Amerika Serikat untuk belajar soal demokrasi dan kebebasan informasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus