Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Siti Nur Azizah blusukan ke kampung-kampung untuk mengerek elektabilitasnya.
Ia kalah dalam konvensi yang diadakan Partai Solidaritas Indonesia.
Mendapat rekomendasi Partai Demokrat setelah menjadi kader dan menjabat wakil sekretaris jenderal.
BUKAN hanya putra dan menantu Presiden Joko Widodo yang berminat memimpin daerah. Putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah, pun bermimpi menjadi Wali Kota Tangerang Selatan. Sebelum wabah corona melanda Indonesia, Siti rajin berkunjung dari satu kampung ke kampung lain. Ia menemui sejumlah komunitas, dari majelis taklim sampai paguyuban pemuda gereja.
Menurut Siti, aktivitas itu dilakukan agar popularitas dan elektabilitasnya cepat melejit. Dia mengakui tingkat keterpilihannya sangat rendah saat mendeklarasikan diri maju dalam pemilihan kepala daerah Tangerang Selatan pada Oktober 2019. Ketika itu, elektabilitas Siti cuma 0,9 persen. Dia mengklaim elektabilitasnya telah meningkat seiring dengan blusukan ke kampung-kampung. “Saya sedang menunggu hasil survei keluar,” kata Siti lewat pesan WhatsApp pada Jumat, 12 Juni lalu.
Siti pun giat bersafari mencari tiket pencalonan. Pada 28 Desember 2019, perempuan 47 tahun itu menemui Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di rumah di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Menantu Jokowi, Bobby Nasution, ikut berkunjung ke rumah Prabowo. Membawa oleh-oleh tahu Serpong dan ditemani politikus Gerindra, Biem Benyamin, Siti mengutarakan niatnya maju dalam pemilihan kepala daerah Tangerang Selatan. Menurut Siti, Prabowo berpesan bahwa dia harus menang jika sudah maju menjadi calon wali kota.
Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya belum mengeluarkan rekomendasi resmi untuk pemilihan kepala daerah Tangerang Selatan. Gerindra masih akan berkomunikasi dengan semua partai politik yang punya kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang Selatan. Partai berlambang kepala garuda itu cuma punya delapan kursi, kurang dua kursi dari syarat pendaftaran calon, sehingga harus berkoalisi dengan partai lain.
Siti juga mengikuti konvensi calon wali kota yang diadakan Partai Solidaritas Indonesia. Di DPRD Tangerang Selatan, PSI memiliki empat kursi. Saat penjurian di kantor pusat PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, pada 18 Januari lalu, Siti mempresentasikan program pengembangan kampung kumuh dan ekonomi digital. Tapi Siti akhirnya kalah oleh Muhamad, kini Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan, dalam penjaringan calon wali kota itu.
Di samping itu, Siti telah mendaftar ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan. Putri keempat Ma’ruf Amin ini juga mengembalikan formulir pencalonan ke Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional. Di PAN, Siti telah memaparkan visi-misinya, tapi belum ada keputusan resmi dari partai berlambang matahari itu.
Belakangan, Siti merapat ke Partai Demokrat. Dia kini menjabat wakil sekretaris jenderal. Siti mengaku bergabung ke Demokrat karena diajak Agus Harimurti Yudhoyono. “Saya merasa punya kesamaan visi dengan partai ini,” ujarnya. Demokrat, yang punya lima wakil di DPRD Tangerang Selatan, pun telah menerbitkan surat rekomendasi untuk pencalonan Siti pada 29 Mei lalu.
Dalam wawancara khusus dengan Tempo pada Oktober 2019, Siti mengaku pencalonannya sebagai wali kota didukung Ma’ruf Amin. “Abah”—panggilannya untuk Ma’ruf—sesekali memberikan masukan tentang problem pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Siti membantah anggapan bahwa pencalonannya merupakan aji mumpung karena ayahnya sekarang menjabat wakil presiden.
Ma’ruf pun mengaku memberikan restu kepada Siti untuk maju dalam pemilihan kepala daerah Tangerang Selatan. “Asal memang betul mendapat dukungan masyarakat, ya, silakan maju,” kata Ma’ruf. Dia membantah membangun dinasti politik lewat pencalonan Siti.
RAYMUNDUS RIKANG, DEVY ERNIS, FIKRI ARIGI, FRISKI RIANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo