Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto menyatakan belum ada masyarakat yang kehilangan keluarganya sehubungan dengan temuan tengkorak dan tulang manusia di selokan di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. RS Polri memberikan tenggat waktu 3-6 bulan sampai ada keluarga yang mengakui tengkorak tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami tunggu antara 3-6 bulan akan kami koordinasikan ke penyidik bisa tidaknya kami kuburkan,” katanya melalui pesan singkat kepada Tempo, Senin, 6 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, penemuan mayat tinggal tengkorak dan tulang itu terjadi saat petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur membersihkan selokan sedalam 50 sentimeter dari arah Kalimalang hingga Kanal Banjir Timur pada 23 Oktober 2023. Pada saat itu, petugas menemukan sepotong kaus warna hitam yang berisi tengkorak dan tulang manusia.
Hingga kini, identitas tengkorak belum diketahui. RS Polri tidak bisa mengidentifikasi identitas tengkorak karena belum ada data sampel pembanding dari keluarga.
“Belum ada yang merasa kehilangan, sehingga untuk identifikasi siapanya kami belum bisa, tak ada pembanding keluarga,” ucap Hariyanto.
Kerangka manusia itu kini masih berada di RS Polri. RS Polri telah menetapkan tenggat waktu sebelum diputuskan apakah tengkorak tersebut akan dimakamkan atau tetap menunggu pihak keluarga yang mencari orang hilang.