Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Segelas teh hangat tak bisa mengusir mulas dari perutnya. Perutnya selalu sakit bila disentuh. Ia terus bolak-balik ke toilet: buang-buang air, muntah. Cairan yang muncrat dari mulutnya mirip air beras. Sekitar sembilan jam setelah keberangkatannya dari Singapura menuju Amsterdam, ia mengembuskan napas terakhir. Ia mati muda. Munir mangkat pada usia 39 tahun.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo