TAK hanya bagi manusia. Operasi Zebra 1 ternyata menimbulkan hikmah pula bagi kuda - setidaknya di Garut, Jawa Barat. Bedanya: bila para sais kini berusaha sesedikit mungkin melakukan kesalahan, kuda-kuda delman itu malah seperti berniat melanggar peraturan lalu lintas. Mengapa? Agar bisa dipijiti oleh pak kusir. Itu memang bentuk tilang khusus bagi pelanggaran delman, yang diberlakukan oleh kepala Satlantas Polres Garut, Lettu T.M. Usmana. Kusir tidak dibawa ke pengadilan, melainkan dihukum memijiti kudanya sendiri - selama satu sampai dua jam. Hukuman tambahan masih diberikan kepada kusir - khusus mereka yang mengenakan pakaian kumal dan berbau apek, atau yang delmannya kotor tak terawat. "Mereka saya suruh mengganti baju dengan yang bersih serta mencuci delmannya," kata Usmana. Menurut Usmana, ia bukannya mau mengada-ada. Setidak-tidaknya hukuman semacam itu sudah diterapkannya sejak delapan bulan lalu, saat ia diangkat dalam jabatannya. Soalnya, melihat penampilan kuda delman, Usmana suka sedih: kuda-kuda itu umumnya kurang mendapat perawatan. Lewat hukuman yang dijatuhkan - memijiti kuda - Usmana ingin agar pak kusir menjaga kesehatan kudanya. Dengan dipijiti selama dua jam, katanya, pegal-pegal yang dialami kuda akan hilang, dan ia bisa segar kembali. "Saya ini bukan keturunan kuda," katanya, sambil tertawa. Tetapi pembelaan kepada kuda memang penting. Akan halnya hukuman mengganti baju dan membersihkan delman, itu pun dianggapnya wajar. Akhir Juli lalu, Kusir Iri, 29, agaknya sial: kudanya melanggar rambu bebas delman. Setelah dijemur, ia mendapat perintah memijiti kudanya selama satu setengah jam. Sambil menahan jengkel, ia masih sempat berucap, "Tak apalah. 'Kan yang dipijit kuda sendiri."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini