Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Memahami Pengaruh Teknologi terhadap Perubahan Cara Berpikir Anak

Teknologi bisa membentuk cara berpikir dengan disengaja ataupun tidak, termasuk pada anak. Apa dampaknya?

12 Januari 2019 | 12.47 WIB

Ilustrasi anak tidak konsentrasi saat belajar. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi anak tidak konsentrasi saat belajar. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi bisa membentuk cara berpikir dengan disengaja ataupun tidak. Hal tersebut bisa menguntungkan dan merugikan, namun banyak penelitian yang mengatakan kalau kemajuan teknologi mempengaruhi kemampuan berpikir anak-anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari Psychology Today, semakin banyak penelitian yang mengatakan bahwa teknologi bisa bermanfaat dan juga berbahaya untuk cara berpikir anak-anak. Karena otak mereka masih berkembang dan mudah dibentuk, apa yang anak lihat melalui teknologi sebenarnya menghubungkan otak dengan cara yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Yang jelas adalah teknologi semakin menentukan bagaimana otak kita berkembang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penulis teknologi Nicholas Carr menjelaskan kalau membaca mendorong otak untuk menjadi fokus dan imajinatif. Namun, dari Internet, anak bisa memperkuat kemampuan untuk memindai informasi dengan cepat dan efisien.

Efek teknologi pada anak-anak itu rumit, dengan manfaat dan biaya. Apakah teknologi membantu atau menyakiti perkembangan pemikiran anak-anak tergantung pada teknologi apa yang digunakan dan bagaimana cara penggunaannya serta berapa sering anak menggunakan teknologi tersebut. Kekuatan untuk menentukan hubungan anak-anak dengan teknologi ada di awal kehidupan mereka.

Pada generasi sebelumnya, anak-anak mengarahkan banyak waktu untuk membaca, suatu kegiatan yang hanya memiliki sedikit gangguan dan membutuhkan perhatian, imajinasi, dan ingatan yang kuat. Munculnya televisi mengubah perhatian itu dengan menawarkan rangsangan visual kepada anak-anak, perhatian yang terpecah-pecah, dan sedikit kebutuhan akan imajinasi.

Kemudian, internet ditemukan dan anak-anak didorong ke lingkungan yang sangat berbeda. Karena gangguan telah menjadi norma, perhatian susah untuk konsisten, imajinasi tidak lagi dibutuhkan, dan ingatan menjadi terhambat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus