Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Memeluk Anak yang Menangis Bisa Membuatnya Produktif saat Dewasa

Jangan diamkan anak saat menangis, peluklah dia karena kelak bermanfaat di masa datang.

5 Oktober 2018 | 21.02 WIB

Ilustrasi ibu memeluk anak yang menangis. shutterstock.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi ibu memeluk anak yang menangis. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Memeluk anak ketika menangis akan membantunya menjadi lebih produktif, sehat, dan ramah ketika mereka dewasa. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang menunjukkan memeluk bayi setiap kali menangis akan membuatnya menjadi lebih produktif, sehat, dan ramah saat dewasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal ini tentunya bertentangan dengan kepercayaan yang selama ini beredar bahwa sering memeluk anak saat menangis dapat membuatnya manja. Profesor Darcia Narvaez dari Departemen Psikologi dari Universitas Notre Dame mengatakan bahwa membiarkan bayi menangis untuk waktu yang lama, berkaitan dengan Metode Ferber, akan menghambat perkembangan anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian menunjukkan bahwa pelukan sangat bermanfaat saat anak menangis. Menurut News Corp Australia, cara orang tua memperlakukan bayi mereka saat menangis akan mempengaruhi pertumbuhan otak anak.

Orang tua yang memeluk bayi saat menangis maka perkembangan otaknya optimal. Anak-anak yang ditinggalkan sendirian menangis dalam waktu lama tumbuh menjadi stres saat dewasa.

"Jika Anda membiarkan bayi menangis, sistem-sistemnya akan mudah dipicu menjadi stres," kata Narvaez.

Menurut Parent Herald, cara ibu membiarkan anak mereka menangis hingga tertidur sendiri. Cara ini disebut sebagai menenangkan diri sendiri. Walau terdapat perbedaan pendapat, di satu sisi dapat membuat anak stres, sisi lainnya bayi menangis membuat bagian atas paru-paru bayi berkembang, baik untuk bayi dan ibu.

Metode Ferber juga dikenal sebagai Ferbering atau Ferberizing, sering dipakai oleh orang tua agar bayi mereka tidur, seperti dilansir AHA! Parenting. Namun, studi menunjukkan bahwa bayi yang menangis untuk waktu yang lama cenderung menimbulkan kerusakan permanen di otak. Meninggalkan bayi menangis sendiri akan membuat mereka berpikir bahwa mereka telah ditinggalkan oleh orang tua saat membutuhkannya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus