Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Perbedaan Menangis sebagai Ekspresi Alamiah dan Pencitraan Emosional

Sebagai respons emosional, menangis adalah cara untuk memproses perasaan. Namun, bagaimana jika seseorang menangis karena manipulasi atau dibuat-buat?

14 Januari 2024 | 09.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menangis adalah respons emosional yang alamiah dan universal dalam kehidupan manusia. Ini merupakan cara tubuh untuk melepaskan tekanan emosional, memproses perasaan, dan merespon berbagai stimulus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun demikian, terdapat perbedaan signifikan antara menangis secara alamiah dan menangis yang dibuat-buat guna mencitrakan suatu emosi. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi deretan perbedaan antara menangis yang tulus atau alami dan menangis untuk pencitraan emosional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menangis secara alami

1. Ekspresi emosional 

Menangis secara alamiah sama sama artinya bahwa kita sedang membentuk ekspresi emosional yang otentik. Mengutip dari laman Harvard Health, sebagaimana fenomena unik yang terjadi pada manusia, menangis merupakan respons alami terhadap berbagai emosi, mulai dari kesedihan dan duka yang mendalam hingga kebahagiaan dan kegembiraan yang luar biasa.

Proses ini dapat membantu individu untuk melepaskan emosi yang terkandung di dalamnya, sehingga memberikan rasa lega serta memfasilitasi pemulihan mental.

2. Bermanfaat bagi kesehatan

Para ilmuwan membagi hasil menangis menjadi tiga kategori berbeda yakni air mata refleksi, air mata terus menerus, dan air mata emosional. Dua kategori pertama ini menjalankan fungsi penting untuk menghilangkan kotoran seperti asap dan debu dari mata kita, serta melumasi mata kita untuk membantu melindunginya dari infeksi.

Sementara itu, kategori ketiga berpotensi memberikan manfaat kesehatan paling besar. Para peneliti telah membuktikan bahwa menangis dapat melepaskan oksitosin dan opioid endogen, yang juga dikenal sebagai endorfin. Bahan kimia ini membuat Anda merasa nyaman dan membantu meringankan rasa sakit fisik dan emosional.


Menangis yang dibuat-buat

1. Pencitraan dan manipulasi

Menangis yang dibuat-buat seringkali merupakan tindakan pencitraan emosional. Selain itu, menangis yang dibuat-buat juga cenderung kurang otentik dan tidak selalu mencerminkan keadaan emosional yang sebenarnya.

Seseorang mungkin mencoba menunjukkan kelemahan atau kesedihan untuk mendapatkan simpati, perhatian, atau dukungan dari orang lain. Namun seseorang yang menangis karena dibuat-buat juga dapat merugikan hubungan interpersonal, karena orang disekitar mungkin merasa dikhianati ketika mereka menyadari bahwa tangisan tersebut tidak tulus. Bahkan, pada kasus tertentu, ini bisa menjadi bentuk manipulasi.

2. Berasal dari motivasi eksternal

Terkadang, menangis yang dibuat-buat dapat muncul sebagai respons terhadap tekanan eksternal atau situasi tertentu, tapi bukan karena pengalaman emosional yang sebenarnya. Ini dapat terjadi dalam konteks sosial atau pekerjaan, dimana seseorang mungkin mencoba memanfaatkan kepekaan orang lain terhadap ekspresi emosional, seperti saat seorang aktor harus berakting sedih.

Pada dasarnya menangis merupakan bagian dari aspek alamiah dari kehidupan manusia yang melibatkan ekspresi emosi dan pemulihan keseimbangan mental.

Ketika seseorang menjadikan menangis sebagai suatu pencitraan atau manipulasi, hal tersebut bisa merugikan hubungan dan kepercayaan antar individu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa memahami perbedaan antara menangis secara alamiah dan menangis yang dibuat-buat. Tak kalah penting, menghargai kejujuran emosional juga perlu diperhatikan karena ini menjadi elemen kunci dalam interaksi sosial yang lebih sehat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus