Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Mahmud Ahmadinejad memaklumkan sukses Iran dalam program pengayaan uranium untuk memenuhi kebutuhan energi pada 11 April. Pemerintah Amerika Serikat pun meradang. Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice menuntut Dewan Keamanan PBB menekan Iran agar menghentikan program nuklir yang diyakini sebagai proyek senjata nuklir. Sementara itu, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) belum juga menemukan bukti bahwa Iran benar-benar membuat senjata nuklir.
Dewan Keamanan pun terpecah. AS dan Inggris menginginkan sanksi buat Iran, tapi Cina dan Rusia menentangnya. Vonis sanksi terhadap Iran pun ”terbengkalai” akibat perkembangan di Timur Tengah, seperti perang di Libanon dan Irak. Dan Teheran tak bergerak dari posisinya. Ahmadinejad meyakinkan bahwa Iran setia di jalur Traktat Nonproliferasi Nuklir. Iran juga berusaha menggiring masalah nuklir kembali ke otoritas IAEA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo