Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan tentara Israel ke Libanon pada 12 Juli 2006 adalah petaka. Hujan bom dan peluru di musim panas telah menghancurkan kehidupan di Libanon yang mulai membaik pascaperang saudara 1975-1990. Perang tujuh minggu Israel-Hizbullah itu mengakibatkan 1.100-an warga Libanon tewas, 4.400-an luka-luka, sekitar satu juta kehilangan tempat tinggal dan kerusakan fisik senilai US$ 15 miliar (lebih dari Rp 136 triliun).
Di Libanon, perang tak berhenti dengan gencatan senjata. Konflik sektarian di negara yang terdiri dari beragam aliran agama seperti Sunni, Syiah, Kristen Maronit, Druze semakin nyata. Pembunuhan atas Menteri Perindustrian Pierre Gemayel, tokoh Kristen Maronit, bulan lalu, mempertajam konflik pro-Suriah versus anti-Suriah dan menggulirkan negeri itu lebih dekat ke tubir perang saudara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo