Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Pondok Pesantren Asy-Syafi'iyah Jakarta, Abdurrasyid Abdullah Syafii, wafat pada Sabtu kemarin dalam usia 80 tahun. Ia merupakan salah satu ulama karismatik dari tanah Betawi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdurrasyid Abdullah Syafii lahir pada 30 November 1942 di Jakarta. Ia putra dari ulama Betawi legendaris, Abdullah Syafii, sekaligus merupakan adik dari mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan, Tuty Alawiyah.
Masa kecil dan remaja Rasyid diisi dengan banyak belajar agama islam dari ayahnya dan sejumlah ulama ternama seperti Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang, Ali bin Husen Alatas Bungur, Salim bin Ahmad bin Jindan, Mufti Johor Alwi bin Thahir Al-Haddad, dan lainnya.
Beranjak dewasa, Rasyid aktif di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan sambil berdakwah dari kota ke kota hingga akhirnya menjadi pengasuh pondok dan lembaga pendidikan As-Syafii'iyah serta Pondok Pesantren Al-Qur'an Pulo Air Sukabumi.
Rasyid pernah menjadi anggota Dewan Pembina Dewan Dakwah Indonesia (DDII) dan mantan Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI). Melalui KISDI, ia kerap menyampaikan sikap tegas dalam mengutuk penjajahan Israel ke Palestina.
Di dunia politik, Abdurrasyid Abdullah Syafii terlibat aktif bersama tokoh Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, dalam serangkaian demonstrasi besar seperti aksi 411 dan 212 yang mendesak penangkapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2016-2017. Saat musim pemilihan presiden 2019, ia bersama sejumlah tokoh agama berkumpul dan membentuk ijtima ulama.
Asma Amirah (Magang)
Baca juga: