PADA awalnya, organisasi Triad bukan organisasi hitam dari dunia kejahatan, sebagaimana citranya di abad ini. Triad kelahirannya persis Mafia, yaitu suatu kekuatan gerilya yang membela penduduk dan mengusir penjajah. Jika Mafia baru didirikan Giuseppe Mazini di Palermo, Sisilia, pada tahun 1860 dengan tujuan berjuang atas nama patriotisme dan kemerdekaan Italia, Triad berdiri jauh sebelumnya. Serikat Triad pertama lahir di Fukian pada akhir abad ketujuh belas, tepatnya pada 1674. Tujuannya, menghimpun para pejuang untuk melawan penindasan bangsa Manzhu. Seperti diketahui, bangsa Manzhu pada 1644 mengalahkan dinasti Kekaisaran Ming dan mendirikan dinasti Qing. Separoh Cina Utara dikuasai bangsa Manzhu, apalagi setelah mereka mendirikan ibu kota di Beijing. Tetapi gerak laju bangsa Manzhu ini tersendat di daerah selatan. Ada perlawanan di sana. Ya, dari kelompok militan pendeta Budha yang mendirikan Serikat Triad di sebuah biara dekat Foochow, Provinsi Fukian. Para ahli sejarah berselisih dalam menentukan jumlah anggota Triad pertama ini, tapi mereka sepakat bahwa anggota berjumlah lebih dari seratus, dan kurang dari 150. Di biara itulah para pendeta militan itu menyelenggarakan latihan fisik bela diri yang mereka namakan kung fu -- dan di zaman Triad jadi gang, gangster kung fu tetap merupakan senjata ampuh sekaligus menjadi ciri Triad. Tentu saja tak cuma pendeta yang terlibat dalam Triad, juga penduduk lainnya di sekitar biara Foochow itu. Triad pertama hampir musnah ketika Kaisar Qing menggebuk mereka dengan kekuatan dahsyat. Itu dimungkinkan karena seorang pendeta telah berkhianat, memberikan informasi detail sampai-sampai pada keampuhan kung fu masing-masing. Mula-mula, begitu megetahui mereka tak mungkin menang, para pendeta berusaha lolos. Delapan belas biarawan berhasil lari dari kepungan, yang lain bertahan dan tewas. Pasukan Qing ternyata tak membiarkan yang lari. Pertempuran pun beralih di luar biara. Dan sejarah mencatat yang benar-benar kemudian selamat hanya lima biarawan. Kelima pendeta Budha inilah yang setia melanjutkan cita-cita organisasi Serikat Triad dengan semboyan "Tumbangkan Qing dan Pulihkan Ming". Simbul Triad pun diciptakan: segi tiga sama sisi, yang melambangkan tiga konsepsi dasar orang Cina, yaitu langit, bumi, dan manusia. Sebenarnya, banyak serikat rahasia yang ada di Cina pada abad ketujuh belas atau delapan belas itu. Tetapi hanya Triad yang mendapat tempat dan diperhitungkan, walau tak kuasa menumbangkan Kaisar Manzhu. Anggota Triad terikat dalam suatu sistem persaudaraan yang kompleks: ada saudara tua, ada saudara muda, ada prajurit, dan banyak lagi. Penerimaan anggota baru dilakukan dengan upacara yang sakral. Mengucapkan 36 butir sumpah, meneriakkan semboyan, dan bahkan ada upacara pencampuran darah. "Upacara darah" ini sebagai berikut: darah dikeluarkan dari jari tengah kiri setiap anggota baru, lalu dicampur dengan anggur dan darah ayam yang sengaja dibunuh untuk itu, kemudian diminum bersama-sama oleh semua yang hadir. Upacara ini tak lain untuk menunjukkan bahwa para anggota Triad benar-benar satu darah. Dan ayam itu? Itulah simbol biarawan yang berkhianat dulu. Maksudnya, siapa pun anggota yang berkhianat, nasibnya akan sama dengan ayam itu. Tapi begitulah perjalanan Triad. Mereka terusir terus oleh dinasti Qing, dan anggota Triad menyebar ke berbagai negara, terbanyak di Hong Kong. Ketika Inggris berkuasa di koloni ini, 1842, Triad sudah aktif di sana. Kembali organisasi ini bergabung dengan penduduk setempat yang juga keturunan Cina -- menentang penjajahan Inggris. Hanya tiga tahun setelah Inggris berkuasa di Hong Kong, yakni 1845, pemerintah membuat undang-undang yang menyatakan Triad sebagai organisasi terlarang. Sampai kini undang-undang itu belum dicabut. Victor G. dan Brett de Bary Nee dalam bukunya Longtime Coliforn (Boston, 1974) menyinggung pemberontakan Triad di Delta Sungai Pearl (ya, Hong Kong sekarang) dengan sebutan "Pemberontakan Serban Merah". Ini terjadi antara tahun 1854 dan 1864, artinya setelah organisasi Triad dilarang undang-undang. Setelah pemberontakan itu, dan Triad kalah memang, anggotanya menyebar. Ada yang kembali ke Cina Selatan, ada yang ke Amerika, selain yang masih bersembunyi di Hong Kong. Di Cina Selatan dan Hong Kong pecahan-pecahan Triad lalu terlibat dalam dunia kejahatan, seperti perampokan dan penyelundupan. Di Amerika, pecahan Triad menghimpun diri dengan sebutan Chee Kung Tong, dan mereka masih setia pada cita-cita semula, menumbangkan dinasti Qing bangsa Manzhu, dan mengembalikan dinasti Ming. Aneh juga kedengarannya, kecuali Ming dan Qing di situ sekadar simbol, dan bisa berarti siapa saja. Perubahan memang terjadi di Daratan Cina. Ketika orang Manzhu terusir 1911 dan kemudian Yatsen memproklamasikan Republik Cina yang modern, Serikat Triad di berbagai tempat menyatakan dukungannya. Bahkan uang republik yang baru berdiri ini konon dicetak di kawasan pecinan di San Francisco oleh Chee Kung Tong. Kemenangan Triad ternyata menjadi awal berubahnya watak organisasi ini. Banyak orang yang berambisi dengan suatu jabatan menjadi anggota Triad hanya untuk cita-citanya itu. Begitu pula pengganti Dr. Sun, Chiang Kai Shek, yang banyak menyandarkan pemerintahannya pada Triad. Baik Dr. Sun maupun Chiang sama-sama pentolan Triad, minimal ia pernah menjadi anggota Triad. Pemimpin Guomindang (Partai Nasionalis Pimpinan Chiang Kai Shek) di hari kemudian mendapat gempuran dari partai komunis pimpinan Mao Zedong. Di sinilah Chiang memanfaatkan orang-orang Triad untuk melakukan serangan yang tak bisa dilakukan oleh tentara resmi nasionalis. Peristiwa penting di sini, misalnya pembantaian para buruh komunis di pelabuhan utara Shanghai, April 1927. Itu dilakukan oleh Triad, bukan tentara. Pokoknya, Triad sudah menjadi soko guru pemerintahan Chiang. Dan Mao Zedong ternyata lebih kuat. Kekuasaan nasionalis dihancurkan komunis pada Oktober 1949, dan berdirilah Republik Rakyat Cina yang komunis. Chiang bersama sejumlah pengikutnya lari ke Pulau Formosa, yang kelak bernama Taiwan, dan bertahan di sana mendirikan pemerintahan Cina yang nasionalis. Dan orang-orang Triad? Mereka kembali berpencar, ada yang ke Amerika Serikat, terutama berbaur dengan masyarakat Cina di San Francisco dan New York. Tapi lebih banyak Triad yang lari dekat-dekat saja, yakni Hong Kong. Serpihan Triad sesungguhnya banyak, antara lain ada Triad Pang Hijau. Komplotan ini betul-betul bromocorah, dan dia sudah "menguasai" Hong Kong, ketika Triad yang lain masih asyik dengan pemerintahan Chiang Kai Shek di Daratan Cina. Lalu, ketika pemerintahan komunis berdiri di Cina, sempalan Triad yang menyeberang ke Hong Kong itu (1949-1950) adalah Triad Chiu Chao. Masuknya Chiu Chao ini menggeser kekuatan Pang Hijau. Setelah Chiu Chao, masuk lagi Triad kelompok lain ke Hong Kong, yakni yang menyebut dirinya "Serikat 14". Dalam bahasa Cina namanya Sap Sie Kie. Inilah kelompok Triad yang paling baru, karena baru berdiri 1947, di Jalan Po Wah Nomor 14, Kanton, di markasnya Jenderal Kot Siu Wong. Angka 14 itu diambil dari nomor rumah. Triad ini lahir konon dengan konsepsi sebagaimana Triad pada awal-awalnya, yakni menghimpun diri untuk membela negeri dari penjajahan dalam kaitan ini penjajahan itu adalah komunis. Jenderal Kot itu adalah "orang" Chiang Kai Shek. Waktu terbentuk sekitar 44 cabang Serikat 14. Setibanya di Hong Kong, Serikat 14 ini sudah tak punya idealisme lagi sebagaimana tradisi Triad sejak awal. Tak ada lagi pemerintahan yang mau diserang, karena musuh terlalu kuat. Akhirnya, Serikat 14 mengikuti serpihan Triad yang lain, gentayangan di dunia kejahatan. Dan karena merasa paling kuat dibandingkan kelompok Triad lainnya mereka kemudian menyebut dirinya 14 K. Huruf K berasal dari lambang "karat", maksudnya emas. Dari berbagai logam, emas tentu lebih dalam segalanya, begitu. Kalau kini orang berbicara Triad di Hong Kong, maksudnya adalah Serikat 14 K. Sindikat ini terbesar, organisasinya paling rapi. Serikat ini mempunyai beberapa keluarga besar, masing-masing punya bos besarnya. Dalam percaturan kemudian, sebagaimana keluarga mafia di Amerika Serikat, mereka saling menggempur. Akhirnya, hanya satu keluarga yang tumbuh kuat dan boleh dikata menguasai Hong Kong. Itulah Ngai, populer disebut Serikat 14 K Ngai. Kelompok itulah yang menjadi sasaran Biro Anti-Triad kesatuan polisi Hong Kong selama ini. Memang aneh bila di masa menjelang akhir abad ke-20 sumpah Triad masih juga seperti dulu. Dalam beberapa hal memang itu relevan, misalnya tentang janji membalaskan dendam bila saudaranya dibunuh. Janji menghapus semua dendam kepada saudara begitu masuk sindikat. Tapi seperti sumpah bahwa tujuan masuk sindikat guna membalaskan dendam lima moyang mereka dari abad ke-17, mungkin sekadar sumpah tanpa makna. Atau dengan cara itulah mereka mencoba menyembunyikan bahwa sebenarnya kini mereka kehilangan makna berserikat. Bahwa mereka melakukan tindakan kriminal, itu bukan lagi terhadap musuh yang jelas, tapi lebih kepada anggota masyarakat yang sesungguhnya tak ada urusan dengan mereka. Dan bila kini terjadi "pengkhianatan", konotasinya sangat jauh berbeda dengan pengkhianatan biarawan yang bergabung dengan Kekaisaran Qing tempo dulu. Bulan lalu, umpamanya, tiga anak muda melaporkan diri kepada polisi karen merasa bersalah telah bergabung dengan Sun Yee On, salah satu kelompok Triad di Hong Kong. Kata seorang pimpinan Serikat 14 Ngai yang ikut tertangkap dalam operasi Vickers itu, "Triad memang tak bisa mengharapkan pulihnya kekuatan seperti dulu. Bahkan kini kami pun sulit meyakini bahwa Triad adalah sindikat yang tak mungkin terkalahkan." Tapi di sebuah kapal, jauh dari pantai, memang masih berlangsung upacara sumpah Triad bagi anggota baru. Pengambilan tempat di tengah laut itu memang untuk menghindari pengamatan polisi. Dan kemudian masih saja ada pemilik toko yang diperas, masih ada saja gadis-gadis yang dipaksa jadi pelacur, masih banyak korban narkotik. Artinya, masih diperlukan seorang jaksa yang nekat, seorang wali kota dan kepala polisi yang tangguh, dan Vickers-Vickers yang lain, yang mampu menggebrak sarang penyamun sekali pukul. Atau akankah muncul Triad-Triad yang baru, mafia-mafia yang lebih canggih dan bermotivasi masuk akal lagi? Dunia berputar terus, ilmu dan teknologi berkembang terus, masalah sosial pun satu dipecahkan muncul empat. Putu Setia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini