Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dari gambar pedang sampai puisi

Delapan orang terhormat, antaranya heung wah yim & kepala kuil budha, chan kin chung, diadili. polisi sulit mencari bukti karena mereka tak terlibat. pemerintah hong kong mengampanyekan anti-triad.

26 Desember 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH kesatuan rahasia anti-Triad dibubarkan, Januari lalu, polisi Hong Kong menepati janjinya. Yakni, perang melawan Triad tak berarti habis, setidaknya istirahat. Operasi kesatuan rahasia itu memang, antara lain, guna memperoleh kemenangan psikologis: mematahkan mitos yang hidup dalam masyarakat Hong Kong bahwa sindikat rahasia yang meniru gerakan kemerdekaan Cina di abad ke-17, Triad, tak mungkin dipatahkan. Dan Superintenden Vickers membuktikannya tujuh pimpinan Triad dari Serikat 14 K Ngai diringkus, diajukan ke pengadilan. Dan polisi Hong Kong terus berniat menggempur Triad. Berikut catatan tentang perang melawan Triad sesudah kesatuan rahasia dibubarkan. April 1987 Delapan anggota masyarakat terhormat ditahan dengan tuduhan terlibat sindikat kejahatan Triad. Mereka, Heung Wah Yim, 54 tahun, juru tulis sebuah firma, Samuel Soo and Company. Ia dituduh membantu organisasi kejahatan Triad karena menyimpan daftar nama anggota. Dan Tuan Heung ini diduga menjadi salah seorang pemimpin bernomor "489". Anak lelaki Heung, bernama Heung Chin Sing, 30 tahun, ketua Lions Club di kawasan Hong Kong Baru dituduh terlibat dalam pertemuan Triad di Kowloon, 26 Februari 1986. Ia pun diduga menduduki salah satu tingkat kepemimpinan dalam Triad. Cheung Leung Sing, 37 tahun, pedagang, menantu Heung Wah Yim, dituduh sebagai penyimpan dokumen-dokumen Triad dari aliran Sun Yee On. Setidaknya, ia dituduh menyimpan daftar anggota Triad. Chan Kai, 68 tahun, dituduh telah memimpin upacara penerimaan anggota baru Triad di Kowloon pada 26 Februari tahun lalu. Ia pun diduga menjadi salah seorang pimpinan. Kong Kwai Wing, 44 tahun, pedagang permata, ia pun diduga menduduki jabatan pimpinan dalam Triad. Antara April dan Oktober tahun lalu Kong dituduh telah memimpin dua kali upacara pembatisan anggota baru organisasi kejahatan ini. Pedagang ini pun dituduh telah menyimpan dokumen Triad. Setidaknya ada tiga buku yang disimpannya di kamar rumahnya, dan 13 buku disimpan di Bank Liu Chong Hing di Kowloon atas namanya. Chan Kin Chung, 50 tahun, adalah pimpinan sebuah kuil Budha. Ia dituduh menyimpan buku puisi Triad, dan senjata pembunuh -- antara lain tombak trisula. Pang Chi Sum, 33 tahun, dituduh menjadi salah seorang pimpinan Triad, dan ia menyimpan dokumen sindikat ini. Demikian juga orang kedelapan, Chan Man Kwan, 29 tahun. Dua nama terakhir ini untuk pertama kalinya muncul di pengadilan dalam perkara Triad. Sementara itu, enam yang lain pernah terlibat soal-soal Triad. Tapi akhir April lalu mereka dibebaskan dengan jaminan antara HK$ 100.000 dan HK$ 1 juta. Tapi Pengadilan tetap mewajibkan mereka melapor ke polisi sekali seminggu, dan menyerahkan paspornya. Khusus bagi Heung Chin Sing, ia diminta juga menyerahkan daftar kekayaannya. Mungkin, ketua Lions Club ini pun dikhawatirkan menyalahgunakan jabatannya untuk mengumpulkan kekayaan pribadi. Pada bulan April ini juga wartawan surat kabar South China Moming Post mewawancarai seorang pelajar berusia 13 tahun. Murid kelas Vl sekolah dasar itu mengaku sebagai anggota Serikat 14 K Ngai. Katanya, ia dimasukkan kedalam organisasi itu karena ayahnya pun anggota Triad. Adakah ia juga ditahbiskan dengan upacara khas Triad? Ternyata tidak, mungkin karena dianggap masih di bawah umur. Tapi ia pun terkena peraturan keras, antara lain bila tak bisa menyebutkan nama bos besarnya, maka pantatnya akan dipukuli. "Bos besarku tak pernah menyuruh aku mencuri, merampok, atau pekerjaan lain yang buruk. Ia punya pekerjaan terhormat, dan tidaklah seburuk yang disangkakan orang," tutur anak ini kepada wartawan. Ternyata, di dalam triad ada anggota-anggota tunas mudanya, sejauh penuturan anak ini. Mereka bertemu di rumah bilyar atau di pusat video-game. Mereka sering juga terlibat perkelahian, dan anak ini mengaku membawa-bawa pisau pula. "Tapi saya belum pernah menikam orang," katanya. Sebagai anak tukang perahu yang miskin, ia bangga dengan keanggotaannya sekarang. Setidaknya ia tahu ke mana harus pergi daripada, "mendengarkan gerutuan Emak." Bagaimana hari depan anak ini, bung wartawan tak berani meramalkannya. Tapi tampaknya pihak kepolisian mungkin berniat memanfaatkannya sebagai sumber informasi. Agustus 1987 Untuk pertama kalinya pemerintah secara intensif mengadakan kampanye anti-Triad. Ini, kata juru bicaranya, untuk mengingatkan mereka yang terlibat dan bemiat terlibat dalam Triad. Kampanye dilakukan lewat film serial TV berjudul Wayward Youth. Prinsip cerita, nasib malang yang menimpa para remaja bila ia terlibat gang kejahatan. Mungkin, ini merupakan reaksi diwawancarainya seorang murid sekolah dasar yang mengaku menjadi anggota Triad, April lalu. Menurut Komite Anti-Kejahatan, anakanak muda Hong Kong kini bangga bila menjadi anggota salah sebuah gang yang dianggapnya merupakan simbol kejagoan. Pertama kalinya seorang anggota Triad "menyanyi". Anthony Chung Kin Ling, setelah merasa tak mendapat bantuan dari "saudara-saudara"-nya begitu ia terancam bangkrut karena judi, ia pun memutuskan diri melapor kepada polisi. Segera setelah polisi mendengar ceritanya, Chung ditawari menjadi informan dengan honorarium HK$ 11.200 perbulan dan jaminan keamanan 24 jam. Ia setuju. Tindakan pertama yang ia lakukan menulis tuduhan terhadap enam orang anggota Triad yang dibebaskan dengan jaminan pada akhir April lalu. Ia pun setuju mengumpulkan barang bukti untuk digunakan memperkuat tuduhannya dan tuduhan polisi terhadap keenam mereka itu. Konon, tertuduh utamanya adalah Heung Wah Yim, yang anak dan menantunya juga anggota Triad. November Lagi, seorang anggota Sun Yee On menyerahkan diri kepada polisi. Ia langsung mendapat perlindungan 24 jam penuh. Wong Tak Chung lalu bercerita bahwa ia bergabung dengan Triad di awal 1984. Upacara yang tak dilupkannya ketika Kong Kwai Wing memecahkan telur pada wajahnya, lalu berkata begitulah nasib anggota Triad bila berkhianat. Karena Wong dinilai baik, suatu hari ia dipromosikan menjadi salah seorang pimpinan, dan karena itu pelantikan akan dipimpin sendiri oleh "Kepala Naga Heung Wah Yim". Tapi di depan sidang pengadilan Wong tak berani memastikan apakah salah seorang yang duduk di kursi terdakwa adalah "Kepala Naga" itu. Ia hanya ingat lokasi tempat ia dilantik dan samar-samar wajah sang "Kepala Naga". Polisi lalu menunjukkan potret-potret kantor Heung Wah Yim, yakni firma Samuel Soo and Company. Langsung Wong mengatakan, di ruang itulah ia dibawa. Di ruang itu pula dia diminta memanggil Heung dengan sebutan "Kakai Yim". Sidang ini masih akan dilanjutkan. Di lain hari kepala kuil Budha Chan Kin Chung dihadapkan ke pengadilan. Ia kali ini mengakui bahwa kitab Triad dan dua senjata di kamarnya memang milik dia. Tapi ia menolak menceritakan bagaimana ia sampai mendapatkan benda-benda itu. Ia sekali lagi menyanggah tuduhan bahwa dirinya anggota Triad. Apakah Chan pernah bertemu dengan Heung Wah Yim? Memang pernah, dua tahun silam, ketika ia mencari flat sewaan. Kemudian pengacara Chan menambahkan bahwa penemuan senjata dan kitab Triad di kamar Chan tak langsung berarti ia terlibat Triad. Demikian juga tertuduh Cheng Lewlg Sing, menantu Heung Wah Yim, yang menyimpan daftar nama anggota Triad setebal 91 halaman, menolak semua tuduhan. Anak seorang anggota dewan perwakilan rakyat ini mengatakan bahwa yang ditemukan di rumahnya maupun di dalam mobilnya bukanlah sesuatu yang relevan untuk pengadilan itu. Segera Inspektur Kepala Simon Cheng Tak Wah menjawab bahwa sudah biasa polisi melakukan penggeledahan di tempat-tempat yang dicurigai. Muncul berita menggegerkan Roxco Chun, pimpinan sebuah tim badan pekerja sosial, menemukan dalam angketnya setidaknya 90 murid sekolah bekerja buat "saudara tua". Mereka mengaku mendapat "perlindungan dari saudara tua", sementara sebagian lagi mengaku "punya hubungan dengan serikat rahasia". Tapi polisi mengatakan bahwa kegiatan Triad di sekolah belum dianggap berbahaya. Inspektur Yuen Chung Biu, anggota Biro Anti-Triad, mengatakan, sampai menjelang akhir tahun ini cuma dilaporkan 10 kasus Triad yang ada hubungannya dengan sekolah. Tak demikian dengan Roxco Chun. Angka 90 itu, katanya, ia yakin cuma puncak gunun es saja. Maksudnya, jumlah siswa yang menjadi anggota Triad sebenarnya tak terduga. Polisi yang tentu sudah melakukan investigasi, menjawab bahwa remaja-remaja yang biasanya mengaku anggota Triad tak selalu benar. Mereka cuma gagah-gagahan saja. Untuk masalah seperti ini, sudah ada tindakan guna menanggulangi, yakni mengampanyekan anti-Triad lewat film serial TV. Desember 1987 Bulan ini sidang terhadap Heung Wah Yim, anak dan menantunya, dan kepala kuil Budha dilanjutkan. Saksi-saksi dari pihak polisi diminta mengemukakan hasil-hasil penyelidikan mereka selama ini. Kebanyakan polisi ternyata kurang yakin bahwa di zaman kini masih ada seorang " Kepala Naga". Tapi, bila ada tanda-tanda tertentu di tempat tinggal seseorang, yakni empat susunan huruf Cina yang menyimbulkan "Heung" yang dikelilingi oleh lima huruf Cina yang menyimbulkan "On", bisa dipastikan dialah Kepala Naga itu. Kembali semua tertuduh menyangkal bahwa mereka terlibat Triad. Sementara itu, Sersan Cheng Wui Shing seorang detektif, diminta kesaksiannya atas kitab yang ditemukan di kamar kepala kuil Budha, Chan Kin Chung. Menurut Sersan Cheng, kitab itu memang berisi soal-soal Triad. Ini bukan suatu kesimpulan gegabah, tapi Sersan Cheng memang telah membacanya beberapa kali belakangan ini, selagi dia sakit dan harus tinggal dirumah. Menurut Cheng, dua halaman pertama buku pertama menyimpan tanda tangan pimpinan Triad. Sementara itu, di halaman selanjutnya berisikan puisi-puisi Triad. "Pada halaman berikutnya ditulis kode-kode guna mengetahui apakah seseorang anggota Triad atau bukan," kata Sersan Cheng, yang memang dikenal sebagai ahli Triad. Ciri yang mudah, katanya, bila dua anggota Triad bertemu, mereka akan bersalaman. Tapi bukan menggunakan tangan kanan, melainkan kiri. Setelah itu, dengan jari tengahnya masing-masing akan memberikan kode, termasuk anggota tingkat berapa mereka. Dengan cara itu, apakah pertemuan terjadi di tempat banyak orang atau sedikit, mereka yang bukan Triad atau ahli Triad tak akan tahu. Di buku yang satu berisi gambar lentera dan pedang, yang merupakan simbol bagi anggota Triad yang tergolong "tentara". Golongan inilah yang berada di garis depan bila dilakukan gerakan pembalasan dendam atau penyerbuan terhadap gang lain. Adapun puisi-puisi dalam buku kedua ditujukan kepada anggota bernomor kode "topi merah 426", yakni nomor kode golongan "tentara". Akhirnya, Sersan Cheng mengatakan bahwa buku semacam itu bagi anggota Triad sangat penting. Dari buku itulah dia bisa belajar segalanya, hingga bila bertemu sesama Triad, ia tak canggung. Dan buku itu merupakan sesuatu yang sangat rahasia bagi orang luar. Seandainya orang luar tahu, penyimpan buku tersebut dianggap melakukan pelanggaran besar. Hukumannya adalah mati. Berbagai adat Triad dituturkan oleh Cheng. Detektif ini pun yakin bahwa masa kini Triad di Hong Kong belum mempunyai bos besarnya atau yang disebut "Kepala Naga". Ini berarti sindikat yang sekarang tidaklah sekuat dan setangguh yang diduga. Sampai pekan lalu kesaksian Cheng baru sampai di situ. Pengadilan akan terus mencari bukti sebetulnya para tertuduh merupakan orang top dalam Triad atau bukan. Pembuktian itu menjadi perlu guna menjatuhkan hukuman yang setimpal. Sebab, kejahatan yang mereka lakukan sulit dibuktikan, sementara mereka selama ini dikenal sebagai anggota masyarakat yang terhormat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus