Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Semua berawal dari usaha keluarga yang hampir mencapai titik nadir. Bisnis H. Kalla babak-belur dihajar krisis ekonomi pada 1966. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan hasil bumi ini terbelit utang di mana-mana. ”Apakah ditutup saja?” tanya sang ayah waktu itu. Si anak, Jusuf Kalla, menggeleng. Dia memilih melanjutkan tongkat estafet usaha milik orang tuanya lewat kendaraan bisnis NV Hadji Kalla.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo