Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Minta Di Tembak Mati Minta Ditembak Mati

Muhamad Muhtar datang ke kantor pengadilan negeri Bandung minta ditembak mati dengan sebuah putusan pengadilan. pasalnya, karena ia sudah 20 tahun impoten. (ina)

2 Juli 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN perawakannya yang gempal, Muhamad Muhtar mengenakan celana pendek dan bersandal jepit saja masuk kantor Pengadilan Negeri Bandung awal bulan lalu. Tak ada yang memperhatikannya, karena pria 46 tahun berwajah murung itu memang tidak terlibat perkara apa-apa. Dia muncul ke sana untuk menemui Hakim Tomi Sumarna, S.H., yang diakuinya kawan semasa SMP dulu. Yang dicari tak ketemu, lalu sambil duduk di ruang tunggu, Muhtar membuka obrolan dengan para wartawan yang biasa dinas di sana. "Saya minta ditembak mati dengan sebuah putusan pengadilan," ujarnya. Para wartawan yang mengerumuninya jadi bengong. Pasti ada yang tidak beres. Betul juga. Muhtar buka riwayat. "Dua puluh tahun lebih anu saya tak bisa berdiri," katanya sambil memainkan jari telunjuknya. Puluhan dokter dan dukun pernah didatanginya. Tak satu pun yang berhasil menolong perabot Muhtar. "Saya bukan minta hukuman mati," ujarnya "itu hanya untuk orang yang melanggar hukum." Sedang, yang diingininya adalah: ditembak mati. "Hak untuk hidup dilindungi undang-undang. Hak untuk mati pun dilindungi undang-undang," katanya dengan suara memelas. Muhtar tak memperinci undang-undang mana yang katanya menjamin hak untuk mati itu. Belum ada, kok. Sebab Konperensi Hukum Sedunia di Manila, 1977, pun belum berhasil merumuskan pengakuan akan 'hak untuk mati' itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus