Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

MTQ, Banyubiru dll

Kota samarinda akan mengadakan MTQ tingkat nasional. bangunan reot, kaki lima, jalan-jalan termasuk kompleks wts banyubiru mendapat perhatian. kabarnya mtq punya untung bagi penduduk samarinda.

24 Juli 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ASAP hitam tiba-tiba mengepul di banyak bagian kota Samarinda Bukan kebakaran. Itu hanya asap yang keluar dari dapur pembakaran aspal yang memang digalakkan di sana. Maklumlah 28 Juli sampai 4 Agustus Samarinda akan dilanda kemeriahan MTQ tingkat Nasional. Dengan tempo kurang 3 bulan DPU Kaltim diserahi tugas untuk mengafdruk kilat jalan sepanjang 40 Km dengan biaya Rp 300 juta. Dengan uang APBD tahun 1976/77 itu DPU sendiri tidak bisa banyak berkutik. "Perbaikan yang dilakukan sekarang ini hanya tahan sampai Pemilu" begitu tutur ir Priatman Padmadiredja Kepala DPU Kaltim. Adakah setelah itu jalan di sana akan kembali brengsek? Jawabnya tentu tergantung ada tidaknya pos pemeliharaan. Urusan jalan sementara ini memang sudah tidak mengecewakan. Artinya tamu-tamu yang bakal datang dari seantero Nusantara tidak bakalan lagi menemui kubangan di tengah jalan. Bahkan bangunan-bangunan reot dan kaki lima yang berada di bibir jalan harus dibongkar sendiri -- kalau tak mau dibongkar paksa oleh OK-3, itu polisi kota. Pasar Pagi yang pengap dan jorok sudah dibongkar hingga para tamu bisa menikmati sungai Mahakam dengan leluasa . Yang tampak membawa berkah adalah diperbaikinya jalan raya yang menghubungkan Samarinda dengan Tenggarong, ibukota Kab. Kutai. Sampai-sampai seorang penduduk bilang: "untung ada MTQ!" Yah, kalau tidak, tidak ada yang tahu kapan jalan sepanjang 50 km itu bisa dilalui. Tidak hanya itu, jalan tembus Samarinda-Balikpapan yang panjangnya 110 Km juga dilembur siang malam. Sebab lewat jalan yang dibikin sejak tahun 1947 -- dan baru akan selesai menjelang MTQ -- itulah kontingen akan memasuki Samarinda. LTS Juga Itu yang menggembirakan. Tapi yang mendebarkan juga ada. Misalnya, itu rencana panitia yang akan meliburkan semua tempat bilyar, bioskop dan komplek WTS Banyu Biru yang masih baru. Belum jelas benar apakah rencana itu benar-benar akan dilaksanakan. "Terserah pemerintah saja", ujar Abubakar Yahya, direktur bioskop Mahakama kepada TEMPO . Tentu saja ucapan itu nadanya tidak ikhlas. Bukan saja rencana meliburkan bioskop selama MTQ dipandang terlalu ekstrim, tapi dari loket bioskop tidak sedikit panitia MTQ menggaruk dana. Tidak kurang Rp 35 juta. Begitu. Kalau pengusahanya masa bodoh tidak demikian pendapat Aziz Said BSc Kasubdit Perekonomian Kodya Samarinda yang juga Ketua KNPI. "Saya kurang setuju bilyar dan bioskop ditutup selama MTQ. Sebab izin usaha mereka itu memang untuk berdagang hiburan", katanya. "Yang bisa dilakukan, saya kira terbatas pada anjuran saja", tambah anak muda itu. Akan hal komplek WTS, Hudrie tardi -- itu Kepala Sosial yang jadi ketua team rehabilitasi WTS -- juga kurang setuju. "Sebab kalau diliburkan dari mana mereka dapat makan. Kecuali pemerintah meransum 200 orang WTS yang ada", ujarnya. Hanya saja Hudrie sudah merencanakan sebelumnya untuk selama MTQ berlangsung melarang izin keluar para WTS -- maksudnya supaya jangan ada kesempatan penonton main mata dengan maksiat. Mendengar alasan itu, seorang pembaca surat kabar daerah, Zainal Arifin namanya, protes. Bukan dia suka WTS tapi demi kemanusiaan semata. "Siapa tahu dengan menonton MTQ mereka insyaf. Dan lagi sementara WTS dilarang tapi LTS (Lelaki Tuna Susila) diperbolehkan, tidak adil bukan?" kilahnya. Entah bagaimana pula pelaksanaannya kelak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus