Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perhubungan DIY memprediksi jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar DIY pada H-7 dan H+7 lebaran atau mudik 2019 akan mengalami kenaikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kenaikan pengguna kendaraan pribadi masa lebaran tahun ini kami perkirakan naik sekitar 5 persen," ujar Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapto Raharjo ditemui usai rapat koordinasi persiapan lebaran di Kantor Gubernur DI Yogyakarta Senin 20 Mei 2019.
Baca: Mudik Naik Bus Mewah di Makassar, Ada Sleeper Class
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari data yang diolah Dinas Perhubungan, untuk sepeda motor diprediksi terjadi kenaikan satu persen yaitu dari jumlah sepeda motor tahun 2018 sebanyak 2.349.061 unit dan tahun 2019 menjadi 2.372.552 unit.
Sedangkan untuk jenis kendaraan mobil pribadi, Dishub DIY memprediksi mengalami kenaikan sekitar lima persen dari jumlah tahun 2018 sebanyak 1.506.018 unit menjadi 1.581.319 unit di tahun 2019 ini.
"Kami juga memprediksikan penumpang mudik dan balik menggunaan angkutan bus turun sekitar 5,7 persen," ujar Sigit. Jumlah penumpang bus pada masa lebaran 2018 lalu sekitar 693.619 orang namun pada masa lebaran 2019 ini turun menjadi 627.455 orang.
Dinas Perhubungan DIY memperkirakan puncak arus mudik di Yogya akan terjadi 31 Mei 2019 atau H-5 lebaran. Sedangkan puncak arus balik di Yogyakarta terjadi tanggal 9 Juni 2019 atau H+3 lebaran.
Salah satu faktor pemicu makin tingginya kenaikan pengguna kendaraan pribadi disinyalir karena berbagai faktor. Pertama saat ini kondisi tingginya harga tiket pesawat terbang yang mau tak mau berpotensi mengakibatkan penurunan jumlah penumpang pesawat terbang sampai 40 persen. Para penumpang pesawat ini banyak beralih ke kendaraan pribadi ataupun moda angkutan darat lain seperti Kereta Api juga bus.
Baca Juga: Pengusaha Bus Tawarkan Solusi Terkait Sistem Satu Arah Mudik 2019
Untuk penumpang Kereta Api pemda DIY memprediksi terjadi kenaikan empat persen dibanding tahun lalu dari 643.607 orang di tahun 2018 menjadi 669.416 orang.
Direktur Lalu Lintas Polda DI Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Tri Julianto Djati Utomo menuturkan masa arus mudik dan balik lebaran ini pihaknya bakal memberi perhatian lebih pada potensi dampak lalu lintas yang ditimbulkan karena adanya tol Kartasura Jawa Tengah.
“Adanya exit tol Kartasura kan membuat kendaraan yang ke Jakarta menuju Yogya atau Magelang keluarnya dari situ semua, ini akan mempengaruhi arus di Yogya terutama dari area timur seperti Candi Prambanan sampai simpang Janti, “ ujarnya
Djati menambahkan pihaknya sudah melakukan berbagai koordinasi, baik dengan polri, Kementerian Perhubungan, hingga internal jajaran kepolisian setempat untuk mengatasi limpahan dampak tol Kartasura itu.
Baca Juga: Mudik 2019: Pengelola Tol Cipali Perbanyak Gardu
"Antisipasi kepadatan ada di Prambanan, Proliman Kalasan, Bandara Adisutjipto, Maguwoharjo, Janti, ringroad utara-selatan dan simpang Kentungan," ujarnya.