Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta- VP Corporate Communication PT KCI, Anne Purba, mengatakan mulai hari ini telah mewajibkan seluruh pengguna Kereta Rel Listrik untuk memakai masker kain yang terdiri dari tiga lapisan atau masker kesehatan sekali pakai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kedua masker itu, kata dia, terbukti efektif mencegah cairan yang keluar dari mulut dan hidung atau biasa disebut droplet. “Hingga saat ini ketentuan tersebut dapat diikuti dengan baik oleh pengguna KRL,” ujar Anne dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 21 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anne menjelaskan walaupun hari ini pihaknya mencatat penurunan jumlah pengguna, protokol kesehatan saat berada di stasiun maupun KRL tetap berlaku. Protokol yang dimaksud seperti menjaga jarak, pengukuran suhu tubuh, memakai masker, dan mencuci tangan. “Semua upaya yang dilakukan KCI perlu dukungan dan kerja sama dari seluruh pengguna untuk menekan penyebaran Covid-19,” kata dia.
Sebelumnya, PT KCI mengimbau calon penumpang kereta menghindari penggunaan masker scuba, buff, atau kain untuk menutup hidung dan mulut. Alasannya, jenis masker atau penutup mulut tersebut dianggap tidak efektif dalam menangkal debu, bakteri, maupun virus seperti Covid-19.
PT Kereta Commuter Indonesia belakangan telah melakukan sosialisasi kepada pelanggannya untuk menghindari penggunaan masker jenis scuba dan buff, dan menggantinya dengan masker jenis lain yang lebih efektif seperti masker bedah ataupun masker bahan 3 lapis.
Melalui unggahan di akun Instagram @commuterline pada Sabtu, 12 September 2020 lalu, PT KCI menjelaskan bahwa tingkat efektivitas masker scuba dan buff dalam menangkal virus, bakteri, dan debu hanya berkisar di angka 0 hingga 5 persen saja.