Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di Istana Bogor merayakan hari jadi keempat. Museum itu menyimpan 280 koleksi dari para Presiden Indonesia.
"Semua koleksi merupakan peninggalan keenam Presiden Indonesia berupa foto-foto, dokumen, tanda bintang yang diraih masing-masing presiden, memorabilia, dan buku-buku," kata Kepala Museum Kepresidenan RI Bogor Amurwani Dwi Lestari Ningsih, Minggu, 20 Mei 2018.
Seusai pembukaan pameran temporer Asian Games di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Amur menjelaskan, sejak diresmikan empat tahun lalu, keberadaan Museum Balai Kirti semakin diminati. Rata-rata jumlah kunjungan mencapai 1.500 orang per hari.
Baca: Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani
Tahun 2017, ucap Amur, tercatat ada 99 ribu pengunjung yang datang ke museum tersebut. Selain untuk masyarakat umum, museum ini didatangi sejumlah tamu-tamu penting negara.
Amur menjelaskan, banyak masyarakat yang mengira Museum Kepresidenan RI Balai Kirti tertutup untuk umum. Padahal museum tersebut terbuka luas untuk seluruh masyarakat Indonesia dan internasional.
Memang ada syarat-syarat yang sudah ditentukan yang harus diikuti pengunjung, seperti diharuskan berpakaian rapi dan sopan serta tidak menggunakan jins, sandal, dan kaus oblong.
"Ini menjadi syarat karena museum dalam kawasan ring satu, jadi harus mengikuti prosedur dan kelengkapan ring satu," ujarnya.
Baca: Kebun Raya Bogor Makin Ramah, Bakal Dilengkapi Wifi Publik
Museum menyimpan koleksi enam Presiden RI, mulai Sukarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, hingga Susilo Bambang Yudhoyono.
Gedung museum memiliki luas 5.000 meter persegi, terdiri atas tiga lantai. Lantai pertama memamerkan gambar dan foto-foto dan patung keenam presiden.
Terdapat epilog ruang interaksi, bisa digunakan oleh pengunjung, dan bermacam-macam permainan seru. Terdapat juga perpustakaan presiden yang menyimpan koleksi buku karya presiden dan buku yang dibaca presiden.
"Di lantai tiga, ada taman, sering kita gunakan untuk menjamu dan mengajak tamu negara melihat pemandangan alam Gunung Salak," tuturnya.
Menurut Amur, Museum Balai Kirti terus menambah jumlah koleksi museum, salah satunya medali FAO yang diterima Presiden Soeharto atas capaian swasembada berasnya.
"Kami sedang jajaki dengan para presiden. Kami perlu berkomunikasi dengan pihak keluarga, juga presidennya. Karena semua koleksi ini adalah miliknya presiden," katanya.
Museum Balai Kirti di kompleks Istana Bogor ini dibuka setiap hari, kecuali Senin, beroperasi dari pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Untuk bisa mengunjungi, masyarakat dapat mengakses di website resmi Balai Kirti dan mendaftarkan diri dengan jadwal kunjungan dan jumlah orangnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini