Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Nahas di Saat Lebaran

30 Oktober 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua peristiwa nahas terjadi pada hari raya Idul Fitri, pekan lalu. Sebuah jembatan gantung sepanjang 30 meter di lokasi wisata Baturraden, Banyumas, tiba-tiba runtuh. Puluhan pengunjung terjun bebas dari ketinggian 20 meter. Sebagian orang jatuh menghantam batu cadas di dasar sungai. Tujuh meninggal dan 26 luka-luka. Korban dilarikan ke tiga rumah sakit di Purwokerto, sekitar 14 kilometer dari Baturraden.

Diduga, jembatan yang dijejali 60 orang lebih itu ambrol akibat kelebihan beban. Polisi telah memeriksa Kepala Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Banyumas, Darwis Tjahjono, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Baturraden, Joko H., serta dua petugas lain. ”Keempat orang itu masih sebatas saksi,” kata Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Doddy Sumantyawan.

Nahas di hari Lebaran juga terjadi di Sumatera Barat. Sebuah perahu nelayan berukuran enam meter yang digunakan warga untuk berekreasi di Danau Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, tenggelam. Lima dari 28 penumpang tewas tenggelam. Empat lainnya luka kritis. Diduga, perahu itu tenggelam setelah baling-baling mesin terjerat jaring nelayan. Polisi telah menetapkan nakhoda perahu, Samsul Bahri, 56 tahun, sebagai tersangka.

Mutasi Perwira Tinggi Kepolisian

Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto melakukan mutasi atas 26 perwira tinggi Polri. Mereka yang dialihtugaskan antara lain Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Paulus Purwoko, yang akan menjabat Kepala Polisi Daerah Bali. Posisinya digantikan mantan Sekretaris Nasional Central Bureau Interpol, Brigadir Jenderal Sisno Aji. Sedangkan Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Soenarko, akan menempati pos baru sebagai Kapolda Jawa Barat menggantikan Inspektur Jenderal Paiman, yang akan memasuki masa pensiun.

Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Mabes Polri, Komisaris Jenderal Zamris Anwar, yang memasuki masa pensiun, bakal digantikan oleh Inspektur Jenderal Saleh Saaf. Sebelumnya, Saleh menjabat Koordinator Staf Ahli Kapolri. Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Anton Bachrul Alam, membenarkan mutasi tersebut. Selama kepemimpinan Sutanto, tercatat telah empat kali dilakukan mutasi di jajaran perwira tinggi.

Marsillam Pimpin Unit Kerja Presiden

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Marsillam Simandjuntak, mantan Sekretaris Kabinet dan Jaksa Agung di era pemerintahan Abdurrahman Wahid, sebagai Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Kebijakan dan Reformasi. Unit baru ini bertugas memberi masukan kepada Presiden untuk perbaikan iklim investasi, pembenahan administrasi pemerintahan, menggenjot usaha kecil-menengah dan BUMN, serta memperbaiki penegakan hukum. Berdasarkan keputusan presiden pada 29 September lalu, unit kerja ini bertugas selama tiga tahun.

Dalam menjalankan tugasnya, Marsillam akan dibantu oleh dua deputi, yakni Deputi I Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo, yang pernah menjabat Kepala Staf Teritorial Markas Besar TNI. Deputi II dijabat oleh Edwin Gerungan, mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional. ”Hasil kerja kami dilaporkan ke Presiden dan tidak dipublikasikan,” kata Marsillam seusai rapat terbatas bidang ekonomi pada Kamis pekan lalu.

Senjata Gelap Indonesia Masuk Sri Lanka

Pemberontak di Sri Lanka diduga mendapat pasokan senjata gelap dari Indonesia. Perdana Menteri Sri Lanka, Ratnasiri Wickramanayake, mengeluhkan soal ini kepada Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dalam pertemuan di Jakarta, Kamis pekan lalu. Dugaan pemerintah Sri Lanka didasarkan pada sejumlah temuan. Di antaranya, penangkapan kapal berbendera Indonesia yang memuat senjata untuk gerilyawan Macan Tamil. ”Menurut mereka, ada galangan kapal di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang mungkin menjadi sumber persoalan,” kata Juwono seusai pertemuan.

Pengakuan Ratnasiri ini seperti menguatkan fakta penangkapan Kolonel Marinir (Purn) Erik Wotulo dan tiga orang Indonesia lainnya di Amerika, akhir September lalu: mereka memesan senjata untuk dikirim ke Sri Lanka. Pemerintah Indonesia dan Sri Lanka bersepakat membentuk kerja sama bilateral untuk menangani masalah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus