Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Nelayan pesisir di Kampung Marunda Kepu, Jakarta Utara, merasa khawatir apabila tumpahan minyak masuk Teluk Jakarta, karena arah angin saat ini yang berubah-ubah.
"Arah angin saat ini tidak menentu. Sekarang arah angin dari timur-tenggara, kalau misalnya bergerak dari utara, bisa jadi masuk ke sini, kan tumpahan itu bisa terbawa karena angin," kata nelayan udang Subur Haryanto, di Jakarta Utara, Jumat, 2 Agustus 2019.
Nelayan di Kampung Marunda Kepu RT 08/RW 07, itu mengharapkan agar pihak terkait segera mengatasi solusi insiden di laut itu agar tidak meluas.
Subur merupakan nelayan pesisir atau pinggir yang beroperasi dari kawasan banjir kanal timur (BKT) hingga sekitar tiga kilometer dari Kampung Marunda Kepu.
Saat ini, lanjut dia, kawasan perairan pesisir Marunda masih belum ditemukan adanya luberan minyak itu. Dia memperkirakan arah angin dari timur membawa tumpahan ke arah barat sehingga sisanya ditemukan di beberapa pulau di kawasan Pulau Seribu.Bocornya sumur migas lepas pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) beberapa waktu yang lalu telah mencemari sejumlah wilayah di laut pantai utara Karawang, Jawa Barat. ANTARA
Sedangkan nelayan pesisir di Marunda Kepu kata dia, berada di teluk Jakarta sehingga tumpahan itu masih terhalang oleh Muara Bendera dan belum mengarah ke kawasan tersebut.
Senada dengan Subur, nelayan pesisir lain yakni Rahman untuk sementara ini juga belum melihat tumpahan minyak.
"Kalau saya nelayan pesisir belum tahu ada minyak atau tidak. Kalau kena minyak tumpah di tengah (laut) mungkin banyak ikan mati," katanya. Dia mengharapkan agar lingkungan laut kembali bersih dan bebas dari polusi termasuk limbah, agar nelayan bisa tetap melaut.
Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad sebelumnya mengonfirmasi beberapa pulau antara lain Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Ayer terdampak tumpahan minyak mentah. Adapun bentuknya berupa gumpalan kecil berwarna hiam seperti aspal padat
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini