Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani mengusulkan agar pemerintah menunda rencana ekspor pasir laut hasil sedimentasi yang kembali dibuka kerannya. Dia meminta supaya kebijakan tersebut dikaji kembali guna mempertimbangkan keuntungan atau justru kerugian yang akan lebih banyak didapat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau memungkinkan, dicek dulu dari kegiatan ini antara manfaat dan mudaratnya. Ketika mudaratnya lebih besar dari pendapatan perekonomian yang didapatkan, tentu saja itu adalah kegiatan yang akan menjadi beban untuk kehidupan berikutnya. Tapi, jika ternyata manfaatnya lebih besar, nanti itu dipikirkan lebih lanjut,” kata Muzani di Jakarta, Sabtu, 21 September 2024, seperti dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, Apa Saja Manfaat Pasir Laut?
Pasir laut memberikan banyak manfaat, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi, termasuk untuk mendukung pembangunan. Berikut beberapa di antaranya:
1. Campuran Beton
Melansir e-journal.uniflor.ac.id, pasir laut dapat digunakan sebagai pengganti agregat halus atau bahan pengisi dalam campuran beton. Pasir laut yang digunakan harus berbutir aneka ragam (gradasi); tidak mengandung kotoran, zat-zat organik, dan garam; serta berukuran butir maksimum 2 milimeter.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mikael Wora dan Arnold S Da’o dari Universitas Flores Ende tersebut menunjukkan bahwa beton yang menggunakan campuran pasir laut sebanyak 20 persen memiliki kuat tekan yang paling baik. Untuk diketahui, semakin besar kuat tekan beton, maka semakin baik pula kualitasnya.
2. Penyerap Tumpahan Minyak di Laut
Melansir laman prasetya.ub.ac.id, pasir laut dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan adsorben atau penyerap minyak bernama silika aerogel. Pasir laut dipilih karena kandungan silikanya yang disebut tinggi dan jumlahnya melimpah.
Sebagai informasi, silika aerogel adalah penyerap yang mempunyai sifat hidrofobik, yaitu cenderung menolak air dan oliofilik yang menyerap air. Oleh sebab itu, silika aerogel diklaim dapat menyerap tumpahan minyak di laut alih-alih menarik air laut.
3. Pembuatan Bata Ringan
Mengutip jurnal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang berjudul “Pembuatan Paving Block dengan Memanfaatkan Limbah Plastik Jenis Styrofoam (Polystyrene)”, pasir laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran hebel atau bata ringan.
Selanjutnya: 4. Sumber Energi Listrik....
4. Sumber Energi Listrik
Menurut jurnal berjudul “Pengaruh Komposisi Air Laut dan Pasir Laut sebagai Sumber Energi Listrik”, pasir laut mengandung garam yang bisa menghasilkan arus listrik. Kandungan garam tersebut digunakan dalam proses elektrolisis, yaitu peristiwa penguraian energi listrik menjadi energi kimia.
Dari hasil studi menunjukkan bahwa kombinasi air laut dan pasir laut dapat menghasilkan energi listrik karena kandungan garamnya yang bisa menghasilkan beda potensial dengan mengadopsi metode sel elektrokimia. Pasir laut disebut memiliki daya hantar listrik yang cukup baik dengan daya sebesar 2,25 watt.
5. Media Tanaman Hortikultura
Menukil e-journal.um-sorong.ac.id, pasir pantai dapat dimanfaatkan untuk pengembangan teknologi budidaya tanaman, seperti media tanam untuk tanaman pangan, hortikultura atau tanaman kebun, dan tanaman tahunan. Namun, sebelum ditanam dengan menggunakan pasir laut, tanaman harus lebih dahulu diberi pasokan hara karena pasir laut disebut rendah unsur hara dan tinggi kadar garam.
6. Pengisi Bahan Isolasi Resin
Melansir jurnal.unimus.ac.id, pasir pantai berkalsium tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengisi komposit isolasi resin epoksi untuk isolator listrik. Penambahan pasir laut diklaim dapat memperbaiki sifat fisik isolator, sehingga bahan isolasi resin tidak mudah rapuh, serta menurunkan risiko terjadinya arus bocor pada permukaan.
7. Reklamasi Pantai
Melansir berkas.dpr.go.id, pasir laut dianggap bermanfaat untuk perluasan area daratan di pesisir pantai yang dapat digunakan sebagai pusat kegiatan ekonomi atau perumahan. Oleh karena itu, reklamasi pantai disebut dapat mendorong aktivitas ekonomi yang mampu meningkatkan pendapatan negara.
Siapa Negara Penerima Pasir Laut dari Indonesia?
Sebelumnya, Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Parid Ridwanuddin, mengatakan dibukanya keran ekspor pasir laut oleh pemerintah diperkirakan akan menguntungkan negara lain, seperti Singapura dan Cina. Dua negara itu disebut gencar melakukan reklamasi, sehingga membutuhkan pasir dalam jumlah banyak.
“Selama ini, dua negara itu yang terlihat berkepentingan dan secara geografis, jaraknya juga tidak jauh dari Indonesia,” ucap Parid di Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023, seperti dikutip dari Koran Tempo.
Singapura menjadi salah satu negara pengimpor pasir terbesar di dunia selama bertahun-tahun. Berdasarkan data Walhi, sejak merdeka pada 1965, Singapura telah memperluas daratannya lebih dari 20 persen hingga 2017.
Pemerintah Singapura juga tengah mengagendakan dan merancang pembangunan fase ketiga megaproyek Pelabuhan Tuas yang diharapkan rampung pada 2030-an. Adapun peletakan batu pertama atau groundbreaking dilakukan pada Oktober 2019 dengan perkiraan biaya hingga Sin$ 2,42 miliar untuk pembangunan tahap pertama.
Danar Trivasya Fikri berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Kajian Indef: 2,3 Juta Pekerja Terdampak Aturan Pembatasan Tembakau dan Rokok Elektrik