Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Noppen Tahun Ini

Thn 1978 pemda dki memberikan nomor pokok penduduk (noppen) kepada setiap warga ibukota. noppen dimaksudkan untuk merapikan pencatatan penduduk sehingga dapat dibuat perkiraan dalam perencanaan pembangunan. (kt)

18 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HINGGA sekarang tak seorang pun tahu persis berapa jumlah penduduk DKI Jakarta. Angka 5 juta jiwa lebih yang sering disebut-sebut, tak lebih dari perkiraan belaka. Apalagi perincian golongan. Misalnya berapa puluh ribu anak-anak usia sekolah yang memerlukan gedung Sekolah Dasar. "Sampai sekarang kita belum tahu persis berapa jumlah anak-anak yang sudah waktunya masuk SD hingga kita pun tak punya angka perapa gedung SD yang perlu dibangun" Gubernur Tjokropranolo suatu ketika mengakui kepada TEMPO. Untuk mencoba merapikan pencatatan penduduk itulah, mulai tahun ini Pemda DKI akan memberi Nomor Pokok Penduduk (Noppen) kepada setiap warga ibukota ini. Anggota ABRI, pegawai negeri (walaupun sudah punya NIP), orang asing dan bahkan juga bayi yang baru lahir akan mendapat Noppen. "Noppen itu berlaku selama-lamanya, sekalipun orangnya mati atau pindah ke luar DKI" kata drs. St. Bachtiar, Kepala Dinas Pendaftaran Penduduk DKI. Noppen akan ditentukan berdasar angka tanggal, bulan dan tahun kelahiran seorang warga. Lalu ditambah 3 angka lagi sebagai nomor urut komputer dari Dinas Pendaftaran Kependudukan. Misalnya Si Tatang warga DKI lahir 14 Maret 1937. Angka awal Noppen-nya adalah 140337. Jika ditambah 3 angka lagi misalnya 001, maka Noppen Si Tatang adalah 140337001. Bagi seorang warga wanita, pada angka-angka kelahirannya ditambahkan angka 40 berikut 3 angka dari komputer. Bagi mereka yang tak tahu tanggal kelahirannya, "tak perlu bingung," ujar Bachtiar. Sebab mereka akan diberi tanggal lahir 31 Desember dengan tahun yang musti diperkirakan sendiri oleh yang bersangkutan, berikut angkaangka tambahan dan kode komputer. Tanda-tanda khusus juga akan diberikan pada Noppen untuk membedakan WNI dengan WNA. Pelaksanaan Noppen tak dilakukan sekaligus. Bagi mereka yang sekarang sudah tua atau sudah memiliki KTP, akan diberi Noppen pada waktu mereka hendak mengganti atau memperpanjang KTP yang dimilikinya sekarang. Tapi sementara itu sejak awal tahun ini hingga 31 Maret 1978, Dinas Pendaftaran Kependudukan DKI telah mulai melakukan pencatatan semua warga berusia di bawah 17 tahun dan belum mendapat surat tanda lapor kelahiran dari kelurahan. Tak Menyusahkan Menurut Sutan Bachtiar Noppen itu nanti akan menjadi kunci untuk segala urusan dengan Pemda DKI. Dan akan selalu diminta untuk pengecekan. Bagi yang pindah dari Jakarta, pada saat mereka kembali ke wilayah DKI, Noppen semula tetap berlaku lagi. Tapi apakah mendapatkan Noppen akan merepotkan warga? "Sama sekali tidak," tukas Bachtiar. Malahan, menurut Gubernur Tjokropranolo semua pengurusan Noppen tak akan dipungut bayaran apapun. Lagi pula, tambahnya, tak akan menyusahkan warga DKI, sebab pengurusannya dilakukan bersamaan waktu mengurus pergantian atau perpanjangan KTP-nya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus