Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak jenis telur yang beredar di pasaran. Selain telur ayam, telur bebek adalah yang paling sering ditemukan. Dengan ukuran yang lebih besar, telur bebek memiliki isi yang lebih banyak. Apakah ini artinya telur ini memiliki nutrisi yang lebih tinggi?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Times of India, Rabu, 24 Juni 2020, telur bebek mengandung lebih tinggi lemak dan kolesterol daripada telur ayam. Telur ini juga lebih banyak protein dan memiliki konsentrasi asam lemak omega-3 yang lebih tinggi. Itu sebabnya, telur ini jadi favorit orang yang sedang diet paleo, si pemakan lemak.
Profil gizi telur bebek sebenarnya mirip dengan telur ayam. Telur bebek memiliki beragam vitamin dan mineral, termasuk vitamin B12, yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, sintesis DNA, dan fungsi saraf yang sehat. Vitamin B12 yang ada dalam telur bebek mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan kanker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, telur ini mengandung vitamin A yang melindungi penglihatan dan menjaga kesehatan darah dan kulit, serta selenium yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Telur ini juga menyediakan kolin yang menghentikan kerusakan hati dari lemak, serta kolesterol dan membantu mengendalikan otot. Untuk yang butuh antioksidan, telur ini mengandung riboflavin (B2).
Baca: Ramai Telur Infertil, Ini Cara Pilih Telur yang Baik Menurut Ahli
Dengan kandungan lemak dan kolesterol tinggi, apakah telur ini sehat? Dari aspek gizi, telur ini lebih baik daripada telur ayam.
Menurut sebuah studi tahun 2015, peptida dalam putih telur bebek dapat mempromosikan dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium dan mineral esensial dalam sistem pencernaan. Kalsium membantu otot-otot tubuh berfungsi dengan baik dan menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Telur bebek juga kaya antioksidan. Menurut sebuah studi 2014, putih telur dari telur bebek mengandung antioksidan berbeda yang berpotensi dapat membantu mencegah berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan kondisi neurodegeneratif.