Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Proyek Pembangunan MRT Jakarta Koridor Timur-Barat yang akan menghubungkan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat; dan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten semakin jelas. Hal ini usai Pemerintah Indonesia mengantongi komitmen dari Jepang pada Sabtu kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komitmen Jepang untuk melanjutkan pembangunan MRT Jakarta Koridor Timur-Barat disampaikan saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo. Ia turut mengajak Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan target peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek MRT Jakarta jalur Timur-Barat pada Agustus 2024.
“Presiden juga mendorong agar pembangunan Jalur Utara-Selatan Fase 2A dan 2B dapat selesai tepat waktu,” kata Retno Marsudi ketika menyampaikan keterangan pers secara daring terkait pertemuan tersebu, Sabtu, 16 Desember 2023.
Sebelum ke Jepang, Jokowi meninjau progres pembangunan MRT Jakarta fase 2A di Stasiun MRT Monas, Jakarta, pada Jumat, 15 Desember 2023. Dalam keterangannya selepas peninjauan, Presiden menilai bahwa pembangunan MRT fase 2A sudah mencapai 28,4 persen. “Lebih dari target, saya kira bagus,” katanya.
Berdasarkan risalah pembahasan penilaian yang ditandatangani pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) pada November lalu, MRT Jakarta Koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi.
Dalam pengerjaannya akan terbagi menjadi empat tahap pekerjaan, yaitu fase 1 tahap 1 (Tomang-Medan Satria sepanjang 30,1 km), fase 1 tahap 2 (Kembangan-Tomang sepanjang 9,2 km), fase 2 timur (Medan Satria-Cikarang sepanjang 20,5 km), dan fase 2 Barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km).
DANIEL A. FAJRI