Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pahlawan dari Gereja Santa Maria

Jemaat gereja diminta tetap tenang beribadah.

14 Mei 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pahlawan dari Gereja Santa Maria

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RATUSAN orang menyesaki rumah di Jalan Gubeng Kertajaya I Nomor 15A, Surabaya, tadi malam. Mereka mengirim doa untuk Aloysius Bayu Rendra Wardhana, salah seorang korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di Surabaya, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bayu merupakan korban ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, di Jalan Ngagel Madya. Kemarin pagi, dia sedang bertugas sebagai koordinator relawan keamanan gereja. Diduga, bom meledak sesaat setelah Bayu menghadang sepeda motor yang dikendarai Yusuf Fadil, 18 tahun, dan FH, 16 tahun, dua pelaku pengeboman, di depan pagar gereja. "Saya mengenal Bayu sebagai orang yang sangat baik, tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata," ujar Paul, anggota jemaat Gereja Santa Maria.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Doa dan ucapan simpati juga berjejal di akun media sosial milik Bayu. Dia dianggap pahlawan lantaran tindakannya menghentikan para pelaku di luar gereja telah mencegah lebih banyak jatuh korban.

Ketua Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLLI), Ronny Mandang, mengungkapkan sejauh ini terdapat ancaman terorisme terhadap 25 gereja di Surabaya. Kendati begitu, Ronny, yang memimpin 96 anggota sinode gereja dan 120 lembaga, berharap jemaat tidak takut. "Tetap tenang dan kondusif serta berdoa agar ini yang terakhir," kata Ronny.

Hal senada diutarakan Uskup Kota Surabaya, Vincentius Sutikno Wisaksono. Meski dalam suasana berkabung, Sutikno memastikan seluruh kegiatan pelayanan peribadatan tetap berjalan seperti biasa. Dia meminta seluruh umat Katolik tetap tenang dan tidak gentar. "Insiden ini bisa jadi merupakan pilot project bagi teroris untuk menghancurkan rasa berbangsa dan kerukunan beragama di Jawa Timur," kata dia.

Hingga kemarin sore, polisi memastikan korban tewas dari tiga gereja lokasi pengeboman sebanyak 13 orang. Mereka terdiri atas enam terduga pelaku dan tujuh anggota masyarakat. Sedangkan korban luka sebanyak 45 orang yang tersebar di sejumlah rumah sakit.

Ratusan orang langsung berhimpun hendak menyumbangkan darahnya untuk menyelamatkan para korban luka tersebut. Mereka antre di depan loket di kantor Palang Merah Indonesia Surabaya, di Jalan Embong Ploso. Sebagian sampai meluber ke luar kantor.

Dokter PMI Surabaya, Grady Christian, menuturkan antusiasme warga Surabaya sejak kantor PMI dibuka pada pukul 08.00 cukup tinggi. Pendonor yang datang, ujar dia, kebanyakan laki-laki. "Kami sebenarnya hanya butuh lima kantong darah, tapi yang datang sampai Ahad malam sudah 280 orang," kata dia, kemarin petang.

Nurkholis, salah seorang pendonor yang duduk lesehan di teras, mengatakan tergerak untuk menyumbangkan darahnya karena peduli terhadap para korban bom. "Saya ingin ikut solidaritas melawan terorisme, meski yang bisa saya lakukan hanyalah donor darah," kata dia.

Adapun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tampak tak kuasa menahan emosinya saat berhadapan dengan satu jasad korban tewas yang belum dievakuasi di lokasi serangan bom di GKI, Jalan Diponegoro. Tak satu pun kata terucap dari mulutnya untuk para wartawan.

Risma langsung bergegas ke lokasi serangan bom lainnya menumpang mobil operasional kecamatan. Siang itu dia membatalkan agenda membuka Festival Rujak Uleg di Jalan Kembang Jepun dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kota Surabaya yang ke-725. CAESAR AKBAR | ISHOMUDDIN | HARI TRIWASONO | ARTIKA RACHMI FARMITA | KUKUH S. WIBOWO | WURAGIL

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus