Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PAM Jaya menyebut Instalasi Pengolahan Air atau IPA Hutan Kota, Penjaringan, Jakarta Utara sebagai satu-satunya IPA yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang. Senior Manager Corporate Communication PAM Jaya Gatra Vaganza mengatakan, IPA lain yang mengolah air baku tidak memiliki masalah seperti IPA Hutan Kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sumber air lain selain Hutan Kota masih normal. Yang lain sih Alhamdulillah ngga ada kendala apa-apa,” kata Gatra saat dihubungi TEMPO, Kamis, 28 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gatra mengatakan kekeringan yang meyebabkan kualitas air baku turun hanya terjadi di IPA Hutan Kota. Menurut dia, wilayah lain yang menjadi pusat pengolahan air untuk PAM Jaya masih baik-baik saja.
“Yang bermasalah betul cuma ada di Hutan Kota. Jadi, kalau saya lihat di berita-berita, kan seolah-olah kekeringan berdampak pada semua, padahal nggak begitu. Padahal itu cuma berdampak pada hutan kota saja,” ujarnya.
Dalam menanggulangi krisis air bersih di IPA Hutan Kota, PAM Jaya akan menyalurkan air bersih yang diolah dari IPA lain ke kawasan Hutan Kota dan sekitarnya. Dengan demikian, masyarakat di sekitar wilayah terdampak kekeringan mendapatkan distribusi air bersih secara merata.
“Kita melakukan pemerataan distribusi. Dari IPA lain yang jauh dari Hutan Kota, lalu di bawa ke sekitar Hutan Kota,” kata Gatra.
Sebelumnya, PAM Jaya telah menghentikan pengolahan air baku di IPA Hutan Kota diakibatkan kualitas air yang tidak memenuhi standar. Selain itu, letak geografis IPA Hutan Kota yang dekat dengan laut di utara Jakarta.
Per hari ini, angka total dissolved solid (TDS) atau jumlah zat padat terlarut pada air baku di IPA Hutan Kota sendiri mencapai 1014 mg per liter. Kondisi ini jauh dari standar kelayakan kualitas air bersih yang seharusnya berada di angka maksimal 500 mg per liter. Pada kondisi cuaca normal, nilai TDS di IPA Hutan Kota berada di rentang 200 hingga 300 mg per liter.
Pilihan Editor: PAM Jaya Jelaskan Angka TDS Penyebab IPA Hutan Kota Lumpuh 20 Hari Terakhir