Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Mengapa Akhirnya Partai Demokrat Bergabung dalam Koalisi Jokowi?

Agus Harimurti Yudhoyono membawa Demokrat bergabung ke pemerintahan Jokowi yang tersisa delapan bulan. Mengklaim tetap kritis.

25 Februari 2024 | 00.00 WIB

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyambut Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono di Gedung Kementerian ATR/BPN, Jakarta, 21 Februari 2024. Tempo/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyambut Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono di Gedung Kementerian ATR/BPN, Jakarta, 21 Februari 2024. Tempo/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“PUASA” Partai Demokrat selama sembilan tahun empat bulan berakhir sudah. Sejak 20 Oktober 2014, partai itu terpisah dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun semua berubah pada Rabu, 21 Februari 2024. Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono masuk kabinet.

Mengenakan jas dan peci hitam, putra bekas presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Ia menggantikan Hadi Tjahjanto, yang digeser menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Posisi itu ditinggalkan Mahfud Md. yang menjadi calon wakil presiden Ganjar Pranowo.

Pada Selasa pagi, 20 Februari 2024, Agus menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Jokowi meminta Agus menjadi bawahannya.

“Ini jadi langkah baru bagi kami untuk berkontribusi dalam pemerintahan menuju akhir masa kepemimpinan,” kata Agus setelah dilantik Jokowi di Istana Negara, Rabu, 21 Februari 2024. 

Pelantikan Agus persis sepekan setelah pemungutan suara Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Sebelumnya, Presiden meminta Agus membantu pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Timur. Pada Januari-Februari lalu, Demokrat menggelar sejumlah kampanye besar. Salah satunya di Stadion Gajayana, Kota Malang, 1 Februari 2024.

Dalam kampanye yang dihadiri oleh Prabowo itu, Susilo Bambang Yudhoyono ikut hadir. Faktor Demokrat dianggap turut mendongkrak perolehan suara Prabowo-Gibran di Jawa Timur. Pasangan itu bisa mendulang suara hingga 66,7 persen, unggul jauh atas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana, Daniel A. Fahri, Adil al Hasan, dan Yuni Rohmawati berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Akhir Jalan Oposan"

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus