Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“SAYA belum lama kehilangan anak perempuan. Sedihnya tak tepermanai. Bagiku, Raghu adalah hadiah dari Tuhan. Ketika air mataku mengalir karena kesedihan, Raghu mengusap dengan belalainya. Usapan Raghu menghiburku. Merawat Raghu seperti memberiku kembali kesempatan merawat anak perempuan.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Para Pembisik Gajah"