Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pasien Suspect Virus Corona di RSPI Rujukan dari RS Pondok Indah

Dua perempuan terduga infeksi novel coronavirus (nVoC) atau virus corona yang dirawat di RSPI adalah pasien rujukan dari Rumah Sakit Pondok Indah.

29 Januari 2020 | 19.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas keamanan berjaga di depan ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020. RSPI itu menyiapkan 11 kamar ruang isolasi ketat untuk mengantisipasi pasien 'suspect' virus corona. Sementara itu, Kementerian Kesehatan menunjuk sedikitnya 100 rumah sakit se-Indonesia untuk siaga terhadap penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPI) Jakarta Mohammad Syahril menyampaikan dua perempuan terduga infeksi novel coronavirus (nVoC) atau virus corona yang dirawat di RSPI adalah pasien rujukan dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Syahril tak mengungkap identitas keduanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Rujukan dari Rumah Sakit Pondok Indah. Jadi dia dirawat di RS Pondok Indah. Pondok Indah tidak punya alat seperti kami," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 29 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Syahril, keduanya mengalami gejala terinfeksi virus corona. Gejala itu antara lain batuk, demam, dan sakit tenggorokan. Salah satu syarat pasien diduga terkena virus corona adalah memiliki riwayat bepergian ke negara yang terinfeksi nVoC, salah satunya Cina.

Syahril berujar, satu pasien yang kini masih dirawat di RSPI Sulianti Saroso memiliki riwayat pergi ke Wuhan, Cina. Dia diisolasi di RSPI sejak Senin, 27 Januari 2020. Pasien itu menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah dan RSPI total selama tujuh hari.

Hasil pemeriksaan pertama akan keluar besok pagi. Dia menuturkan pasien diduga terinfeksi corona harus menjalani dua kali pemeriksaan laboratorium. Setelah dua hasil laboratorium keluar, pihak rumah sakit baru bisa memastikan apakah pasien terinfeksi corona atau tidak.

Sementara itu, satu pasien lagi kini sudah dipulangkan dan negatif terinfeksi corona. Pasien ini, lanjut dia, pernah bepergian ke Hainan, Cina sebelum mengalami gejala tertular corona. Namun, dia menyampaikan, orang yang pernah bepergian ke Cina belum tentu terinfeksi.

"Kami sudah mengawasi dua pasien, bukan suspect, tapi mengawasi dua pasien dan alhamdulillah satu pasien sudah pulang dan dinyatakan negatif," kata dia.

Korban virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan. Hingga Rabu siang ini tercatat ada 5974 kasus virus corona, 132 di antaranya meninggal. Para korban berasal dari Cina daratan, Hong Kong, Macau, Taiwan, Amerika Utara, Australia, dan negara asia lainnya.

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus