Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

PDIP Tagih Janji 200.000 Wirausaha dari Program OK OCE

Ketua Fraksi PDIP Perjuangan DPRD DKI mempertanyakan hasil Program OK OCE yang ditargetkan mencetak 200.000 wirausaha.

12 November 2021 | 19.36 WIB

Suasana Jakpreneur yang disediakan Pemprov DKI Jakarta bagi UMKM di kecamatan Gambir Jakarta, Rabu, 20 Oktober 2021. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan sejumlah kios untuk berdagang karena menyadari kehadiran kios luring tetap dibutuhkan, kendati penjualan secara daring kian marak sejak pandemi COVID-19. TEMPO/Dika Yanuar F
Perbesar
Suasana Jakpreneur yang disediakan Pemprov DKI Jakarta bagi UMKM di kecamatan Gambir Jakarta, Rabu, 20 Oktober 2021. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan sejumlah kios untuk berdagang karena menyadari kehadiran kios luring tetap dibutuhkan, kendati penjualan secara daring kian marak sejak pandemi COVID-19. TEMPO/Dika Yanuar F

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta dituding Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berbohong soal klaim keberhasilan program One Kecamatan One Center for Enterpreneurship atau OK OCE.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Program ini merupakan salah satu andalan Anies Baswedan saat berkampanye dulu dengan Sandiaga Uno untuk membentuk 200 ribu entrepreneurs.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tudingan ini terjadi setelah rapat Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2022. Gembong sempat menanyakan soal jumlah masyarakat yang sudah tergabung dalam OK OCE kepada Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo.   

"Waktu pembahasan KUA-PPAS kemarin saya tanya, sekarang yang mendaftar itu 284 ribu sekian, tapi cuma mendaftar tok," ujar Gembong di DPRD DKI Jakarta, Jumat, 12 November 2021.   

Gembong mengatakan, dengan hanya bermodal angka pendaftar yang mencapai ribuan, Pemprov DKI menganggap program OK OCE telah berhasil.

Padahal pada kenyataannya, Gembong mengatakan jumlah wirausahawan yang benar-benar terbentuk dari OK OCE hingga mendapat pemodalan hanya sekitar 6.000 saja.   

"Saya bilang ke Bu Ratu, sampean jangan bohongin rakyat Jakarta, tidak tercapai, tapi target terlampaui gimana bisa itu? Coba jelasin ke saya!" kata Gembong.   

Saat kampanye, Anies dan Sandiaga menjanjikan akan membuka mencetak 200 ribu wirausaha baru di Jakarta dalam 5 tahun. Salah satu caranya melalui program One Kecamatan One Center for Enterpreneurship atau OK OCE. Namun, saat ini jumlah masyarakat yang mendaftar program kewirausahaan itu tak dapat lagi dipantau melalui laman okoce.net.   

Pada tahun 2018, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 102 tahun 2018 yang mengatur tentang Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) atau lebih dikenal dengan nama OK OCE. 

Dengan adanya Pergub OK OCE, maka saat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memberikan pelatihan serta pendampingan terhadap peserta OK OCE sudah ada standardisasinya.

Sebelum ada Pergub OK OCE, sudah ada Intruksi Gubernur Nomor 152 tahun 2017 yang mengatur soal pelatihan terhadap peserta OK OCE. Namun, Inggub tersebut tak secara rinci mengatur standardisasinya.   

Hingga Pergub itu terbit, tertuang tujuh standar yang harus ada dalam OK OCE, yakni pendaftaran, pelatihan pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan dan permodalan. Ketujuh standar itu disingkat sebagai 7 langkah Pasti Akan Sukses atau 7 PAS.  

M JULNIS FIRMANSYAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus