Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Nama Erick Thohir dan Sandiaga Uno dibahas Jokowi dan enam ketua umum partai sebagai calon wakil presiden.
Jokowi juga menyodorkan nama Erick Thohir dan Sandiaga Uno saat bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.
Skenario lain adalah menyiapkan Prabowo Subianto untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
MERIUNG bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Selasa malam, 2 Mei lalu, enam ketua umum partai politik membicarakan berbagai topik. Jokowi menjelaskan kondisi perekonomian setelah pandemi Covid-19 mereda hingga tantangan pembangunan manusia ke depan. Setelah itu, topik diskusi beranjak ke perkembangan politik terbaru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duduk di samping Presiden Jokowi, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Adapun Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, dan pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Muhamad Mardiono, berada di samping mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mardiono membenarkan kabar bahwa pertemuan yang disertai jamuan mi celor dan kudapan udang itu membahas isu politik. “Tapi obrolan politik tak sampai sepuluh persen,” kata Mardiono kepada Tempo di kantor Dewan Pengurus Pusat PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Mei lalu. Mardiono enggan mendetailkan isi pertemuan di Istana Merdeka tersebut.
Nama Sandiaga Uno dan Erick Thohir ikut disebut-sebut dalam pertemuan itu. Bukan membicarakan kinerja mereka sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Menteri Badan Usaha Milik Negara, para ketua umum partai dan Presiden membahas kemungkinan Sandiaga dan Erick menjadi calon wakil presiden.
Dua narasumber yang mengetahui isi pertemuan tersebut bercerita, Sandiaga ada kemungkinan akan dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pada Jumat, 21 April lalu, Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar sebagai calon presiden. Adapun Erick bakal diduetkan dengan Prabowo Subianto, yang akan berlaga sebagai calon presiden untuk ketiga kalinya.
Enggan menyebut nama-nama yang dibahas Presiden dan para ketua umum partai, Mardiono membenarkan adanya pembahasan calon wakil presiden. “Calon presiden sudah selesai sehingga tinggal calon wakilnya,” ujar Mardiono.
Erick dan Sandiaga memang memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan hasil sigi sejumlah lembaga survei. April lalu, Lembaga Survei Indonesia mencatat elektabilitas Sandiaga sebagai calon wakil presiden sebesar 14,4 persen dan Erick 10,5 persen. Pada bulan yang sama, sigi Indikator Politik Indonesia menyebutkan tingkat keterpilihan Sandiaga 14,2 persen dan Erick 12,2 persen.
Selain membahas nama calon wakil presiden, Jokowi dan para ketua umum partai membicarakan rencana pembentukan dua poros dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Poros pertama mendukung Ganjar Pranowo. Sedangkan kubu lain menyokong Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sejumlah petinggi partai pendukung pemerintah yang ditemui Tempo sepanjang pekan lalu membenarkan informasi tersebut. Jika satu poros melaju ke putaran kedua, kubu yang lain akan ikut membantu. Namun, jika pemilu hanya diikuti dua pasangan calon, partai pendukung yang kalah akan bergabung dengan pemerintahan.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno juga mendengar ada rencana pembentukan koalisi besar dalam pertemuan di Istana Merdeka. Eddy memperkirakan para ketua umum partai akan bertemu lagi untuk mematangkan koalisi. “Harapannya bisa mengusung calon presiden dan wakil presiden bersama-sama,” kata Wakil Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat itu.
Dari enam partai yang diundang Jokowi ke Istana, hanya Golkar dan PAN yang belum menentukan calon presiden. Mereka sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu dengan PPP. Namun koalisi ini terancam bubar setelah PPP menyatakan mendukung Ganjar Pranowo pada Rabu, 26 April lalu. Adapun Gerindra dan PKB telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Pertemuan itu tak mengundang Ketua Umum NasDem Surya Paloh meski partai tersebut mendukung pemerintahan Jokowi sejak 2014. Belakangan, Jokowi mengungkapkan bahwa Surya tak diajak karena sudah punya koalisi lain. “Gabungan partai yang kemarin berkumpul ingin membangun kerja sama politik yang lain,” ucap Jokowi di Mal Sarinah, Jakarta, Kamis, 4 Mei lalu.
NasDem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai calon presiden pada 3 Oktober 2022. Mereka membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Gabungan tiga partai ini menguasai 163 kursi DPR sehingga cukup untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden.
Pertemuan di Istana Merdeka berlangsung gayeng. Setelah muncul kesepakatan membentuk dua poros, Muhaimin Iskandar berkelakar bahwa Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto bisa menjadi menteri lagi seusai Pemilu 2024. Pelaksana tugas Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, membenarkan kabar tentang gurauan Muhaimin.
“Gagasan guyon itu adalah melanjutkan estafet kepemimpinan,” kata Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan itu. Muhaimin tak menanggapi permintaan wawancara hingga Sabtu, 6 Mei lalu. Namun kolega Muhaimin di PKB mengaku juga mendengar cerita tentang seloroh Muhaimin di Istana itu.
Pertemuan di Istana selama hampir tiga jam berakhir setelah Megawati pamit. Presiden Jokowi mengantar Ketua Umum PDIP itu sambil berbincang di selasar Istana. Sesaat setelahnya, para ketua umum partai lain juga mohon diri kepada Jokowi.
Presiden Jokowi menyebutkan dia membahas beragam topik dengan para ketua umum partai. “Semuanya dibicarakan,” tutur bekas Gubernur DKI Jakarta itu.
•••
PELUANG Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden mendapat dukungan Joko Widodo. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu sempat berjumpa dengan Presiden Jokowi pada Kamis sore, 27 April lalu, di Istana Negara, Jakarta.
Jokowi awalnya menanyakan situasi perekonomian. Menanggapi pertanyaan Presiden, Sandiaga menyebutkan Amerika Serikat sedang menghadapi persoalan ekonomi yang bisa merembet ke Indonesia. “Dampaknya bisa negatif jika kita tak siap,” kata Sandiaga menceritakan isi diskusi itu dalam wawancara khusus dengan Tempo di Jakarta Pusat, Rabu, 3 Mei lalu.
Sandiaga juga melaporkan hasil pertemuannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, beberapa jam sebelum menghadap Jokowi. Mereka berjumpa dalam diskusi pengembangan ekonomi desa yang digelar Otoritas Jasa Keuangan. Pertemuan antara Sandiaga dan Ganjar berselang enam hari setelah PDI Perjuangan memilih Ganjar sebagai calon presiden.
Menparekraf Sandiaga Uno bersama dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Semarang, 27 April 2023. jatengprov.go.id
Toh, sebelum pertemuan itu, Sandiaga dan Ganjar beberapa kali bertemu diam-diam. Kolega mereka bercerita, Ganjar dan Sandiaga sering berjumpa di MesaStila Resort and Spa di Magelang, Jawa Tengah, pesanggrahan di dekat kaki Gunung Telomoyo milik Sandiaga. “Beberapa kali bertemu dengan Pak Ganjar, tapi bukan secara khusus,” ucap Sandiaga.
Kolega Sandiaga dan sejumlah politikus yang mengetahui pertemuan di Istana menyebutkan Jokowi juga membicarakan peluang bekas Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu sebagai calon wakil presiden. Sandiaga tak membenarkan ataupun membantah pembicaraan tentang calon wakil presiden dengan Jokowi.
“Saya tak bisa menyampaikan isinya karena pertemuan bersifat tertutup,” tuturnya. Menurut dia, Presiden Jokowi hanya berharap program pemerintahannya bisa diteruskan pemimpin selanjutnya.
Manuver Jokowi mendorong calon wakil presiden tak hanya dibicarakan dengan Sandiaga. Jokowi menyebut nama Sandiaga saat beranjangsana ke rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis pagi, 27 April lalu, atau pada hari yang sama Jokowi bertemu empat mata dengan Sandiaga. Namun Jokowi juga mengusulkan Erick Thohir untuk bersanding dengan Ganjar Pranowo.
Dua kolega Sandiaga dan dua politikus pendukung pemerintah yang mengetahui isi pertemuan itu mengatakan Megawati menyoroti kinerja Erick sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Erick dinilai punya sederet pekerjaan rumah untuk membereskan masalah bal-balan.
PDIP belakangan memang bersinggungan dengan sepak bola. Partai banteng menolak kehadiran tim nasional sepak bola Israel dalam Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Indonesia. Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyuarakan penolakan terhadap tim Israel itu. Federasi sepak bola dunia, FIFA, akhirnya membatalkan status tuan rumah milik Indonesia.
Soal nama Sandiaga, Megawati disebut bernostalgia dengan keluarga pendiri firma keuangan Recapital Group itu. Anak Proklamator Bung Karno tersebut mengaku kenal dengan Mien Uno, ibunda Sandiaga. Mien rajin mengirimi penganan, surat, dan bunga ketika Megawati menjadi presiden ataupun wakil presiden.
Menurut Sandiaga, ibunya memang sering mengirim buah tangan kepada setiap presiden, dari Soeharto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Jokowi. “Hobi ibu saya memang mengirimi buah tangan,” ujarnya.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy juga mendengar nama Sandiaga Uno dan Erick Thohir diusulkan Jokowi kepada Megawati. Romy—sapaan Romahurmuziy—mendapat kabar itu ketika bertamu ke rumah Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu, 3 Mei lalu. “Ada dua nama itu yang disampaikan kepada Ibu Mega,” kata Romy.
Hingga Sabtu, 6 Mei lalu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tak merespons pertanyaan yang diajukan Tempo ke nomor telepon selulernya. Dalam pernyataan tertulis, Hasto mengatakan Megawati dan Jokowi sekadar melakukan halalbihalal. Keduanya membahas Jan Ethes Srinarendra, cucu Jokowi, yang sering membicarakan Bung Karno. “Kegiatan itu membangun semangat persaudaraan sejati,” ucap Hasto.
Seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir telah menghadap Presiden di Istana pada Jumat, 28 April lalu. Erick mengaku didukung Jokowi untuk menyelesaikan permasalahan sepak bola. Karena itu, dia langsung membentuk satuan tugas pengawasan keuangan dan pengawasan pengaturan skor.
Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir di Hannover, Jerman, April 2023. BPMI Setpres/Muchlis Jr
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan partainya mendukung Erick untuk bersanding dengan Ganjar Pranowo. Ia mengklaim partainya akan langsung mendeklarasikan Ganjar jika Erick dipilih menjadi calon wakil presiden. “Kami tak ingin sekadar menang pemilu legislatif, tapi pemilihan presiden,” ujarnya.
Erick Thohir tak merespons permintaan wawancara yang dilayangkan Tempo. Kepada sejumlah wartawan pada Sabtu, 6 Mei lalu, ia menyatakan akan berfokus membuktikan hasil kerja dan tak akan terlena dengan pencitraan. “Saya tegak lurus dengan Pak Jokowi. Sudah saya sampaikan akan memastikan BUMN terus berkontribusi untuk keuangan negara dan ekonomi masyarakat.”
Melalui pesan pendek pada Jumat, 5 Mei lalu, anggota staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menyatakan Erick sedang berfokus membenahi BUMN dan sepak bola.
•••
TAK hanya mengajukan nama Sandiaga Uno dan Erick Thohir, Presiden Joko Widodo merancang beragam skenario menghadapi Pemilu 2024. Salah satunya menduetkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto. Gagasan itu muncul ketika Jokowi bertemu dengan pelaksana tugas Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, pada awal tahun ini.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan duet Ganjar dan Prabowo bisa memenangi pemilihan presiden dengan mudah. “Pasangan ini bisa meraih kemenangan sekitar 70 persen,” tutur Romy. Dengan begitu, duet Ganjar-Prabowo akan membendung laju Anies Baswedan.
Sejumlah politikus Partai Gerindra yang ditemui Tempo juga mengaku mendengar skenario menduetkan Ganjar dengan Prabowo. Namun Prabowo terang-terangan menolak menjadi calon wakil presiden karena merasa elektabilitas dan kekuatan Gerindra sedang bagus. “Partai saya agak kuat sekarang,” ujarnya.
Skenario lain adalah menarik Partai Demokrat bergabung dengan koalisi yang dibuat kubu pemerintah. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar telah melobi Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam kesempatan terpisah.
Enam politikus dari tiga partai itu mengatakan pertemuan dengan Yudhoyono adalah upaya menjajaki Demokrat agar mau pindah koalisi dan tak lagi mengusung Anies. Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan tawaran bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah. “Kami konsisten mengusung Anies sebagai calon presiden,” katanya.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak merespons pertanyaan yang diajukan Tempo tentang rencana Presiden memasangkan Sandiaga Uno, Erick Thohir, ataupun Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo. Namun Presiden Jokowi menampik jika disebut cawe-cawe dalam urusan pemilihan presiden. Ia mengatakan statusnya bukan hanya pejabat publik, tapi juga pejabat politik. “Kami ini juga politikus,” ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Egi Adyatama, Francisca Christy Rosana, Ima Dini Shafira, dan Fajar Febrianto berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit dengan judul "Karpet Merah Calon Jokowi"