Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 78 Jakarta mengaku masih kecewa terkait dengan pembagian honor siswa yang menjadi penari Ratoh Jaroe di Asian Games 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siswa kelas XII yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan mereka sempat mempertanyakan terkait penggunaan anggaran operasional Asian Games oleh sekolah. Tetapi kepala sekolah maupun guru pendamping tidak bisa menjelaskannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya masih kecewa. Saya berkali-kali menegaskan meminta rincian penggunaan anggaran itu," kata siswa yang menjadi penari Water Performers Asian Games ini di sekolahnya, pada Selasa 25 September 2018.
Hari ini, 124 siswa SMAN 78 yang terlibat dalam pembukaan Asian Games mendapatkan kembali sisa honor yang belum diberikan sekolah. Pada Kamis pekan lalu, sekolah memberikan 80 persen dari sisa jatah uang operasional siswa yang diberikan Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee atau Inasgoc.
Adapun Inasgoc mengucurkan anggaran US$ 15 atau sekitar Rp 200 ribu per siswa untuk sekali latihan. Total Inasgoc menganggarkan 15 kali latihan sampai acara pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018.
"Kepala sekolah tetap tidak mau membuka soal rincian anggaran," ujarnya.
Ia mengatakan pada saat tanda tangan kerja sama antara siswa dan sekolah, siswa memang dijelaskan ada pembayaran transportasi dan konsumsi yang ditanggung dari sekolah. Namun, saat itu, siswa tidak diberi tahu jika Inasgoc menganggarkan US$ 15 tersebut per siswa per sekali latihan.
Setelah ada berita yang keluar pada Selasa pekan lalu, para siswa langsung mempertanyakan anggaran tersebut kepada guru pendamping selama Asian Games. "Kami nanya di grup. Saat itu sempat panas," ujarnya.
Yang disayangkan, kata dia, ketika siswa bertanya guru tidak menjelaskan kepada semua siswa. Melainkan, kata dia, guru pendamping hanya memberi tahu sebagian siswa yang terlibat untuk ajang ini.
Akhirnya, pada Rabu, 18 September 2018, siswa dikumpulkan . Mereka dijelaskan bahwa esok hari akan diberikan honor transportasi Rp 40 ribu per sekali latihan. Angka Rp 40 ribu tersebut berdasarkan permufakatan seluruh kepala sekolah yang siswanya ikut dalam pembukaan Asian Games.
"Pada Kamis pekan lalu itu diberikan pembayaran tahap pertama," ujarnya.
Setelah itu, kepala sekolah dipanggil kembali ke Dinas Pendidikan. Akhirnya jumlah honor siswa ditambah Rp 10 ribu per sekali latihan yang dibagikan hari ini, ditambah uang apresiasi Rp 100 ribu. Adapun untuk penari Ratoh Jaroh latihan sebanyak 13 kali dan penari Water Performers 21 kali.
"Total uang yang diberikan kepada penari Ratoh Jaroh Rp 750 ribu dan Water Rp 1.150.000."
Wakil Kepala SMAN 78 Jakarta Zainuddin membenarkan memberikan honor dalam dua tahap. Pembayaran tahap pertama, sekolah memberikan Rp 520 ribu untuk penari Ratoh Jaroe dan Rp 840 ribu untuk Water Performers.
Sedangkan pada hari ini, sekolah kembali membayar Rp 230 ribu untuk penari Ratoh Jaroe dan Rp 310 ribu untuk penari Water Performers. Total, kata dia, penari Ratoh Jaroe menerima Rp 750 dan Water Performers Rp 1,150 ribu.
Ia menjelaskan jumlah uang yang diberikan sekolah termasuk tambahan uang apresiasi kepada siswa sebesar Rp 100 ribu. Awalnya, uang Rp 100 ribu itu mau dibelikan kaus sebagai kenang-kenang untuk siswa, tetapi waktu untuk prosesnya tidak sempat.
"Jadi kami berikan hari ini uang tunainya. Sebenarnya untuk penari Ratoh Jaroe kekurangannya hanya Rp 130 ribu. Dengan tambahan uang apresiasi itu jadi diberikan Rp 230 ribu," jelasnya.