Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pendapatan Jalan Berbayar Disarankan untuk Perbaiki Kualitas Transportasi

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyarankan pendapatan jalan berbayar dimanfaatkan untuk peningkatan transportasi

12 Januari 2023 | 09.00 WIB

Sejumlah kendaraan bermotor melintas di bawah Alat Sistem Jalan Berbayar Elektronik (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin, 9 Januari 2023. Adapun rencana usulan besaran tarif dalam rencana jalan berbayar di Ibu Kota yaitu sekitar Rp5.000 hingga Rp19.000 untuk sekali melintas. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Perbesar
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di bawah Alat Sistem Jalan Berbayar Elektronik (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin, 9 Januari 2023. Adapun rencana usulan besaran tarif dalam rencana jalan berbayar di Ibu Kota yaitu sekitar Rp5.000 hingga Rp19.000 untuk sekali melintas. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta dilaporkan telah menyusun rencana untuk memberlakukan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di sejumlah ruas jalan Ibu Kota. Kini pemerintah masih membahas soal regulasinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kebijakan ERP ini sudah tercantum dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pada masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun hingga kini, Raperda tersebut belum juga ditetapkan sebagai Peraturan Daerah (Perda).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo turut menanggapi rencana ini. Dirinya menyarankan agar pendapatan jalan berbayar dimanfaatkan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas transportasi umum di Ibu Kota.

"Prinsipnya kami setuju dengan segala upaya penanganan kemacetan. ERP bisa menjadi solusi tapi kita harus pikirkan betul manfaatnya. Karenanya kami usulkan agar pendapatan dari ERP dialokasikan untuk peningkatan kualitas transportasi umum," kata dia, dikutip dari Antara.

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa pendapatan jalan berbayar atau ERP bisa digunakan untuk mempercepat pembangunan LRT. Selain itu, tambah dia, bisa untuk menambah rute dan armada bus Transjakarta.

"Visinya (ERP) kan jadi disinsentif bagi pengguna kendaraan pribadi agar mereka berpikir dua kali untuk naik motor atau mobil karena harus keluar biaya lebih. Kami berharap mereka berpindah ke transportasi publik agar kemacetan berkurang. Maka kita harus benahi angkutan umum agar lebih nyaman dan terintegrasi," jelas dia.

"Jika akhirnya masyarakat tetap bawa kendaraan pribadi, titik macetnya hanya akan pindah ke jalan yang tidak berbayar. Maka tetapkan saja komitmen untuk kita pakai pendapatan dari ERP untuk bikin transportasi publik agar lebih bagus," ujar Anggara.

Sekedar informasi tambahan, Pemprov DKI Jakarta berencana memberlakukan kebijakan jalan berbayar elektronik dengan tarif antara Rp 5.000 sampai dengan Rp 19.900 dalam sekali melintas.

Aturan jalan berbayar ini sengaja diberlakukan untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor pada ruas jalan, kawasan dan waktu tertentu. Nantinya ERP bakal diterapkan di 25 titik yang memenuhi kriteria. 

ANTARA

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus