Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik atau M Taufik menilai tak ada yang salah dengan kedatangan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 ke Munajat 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat kemarin.
M. Taufik menuturkan siapa pun tidak dilarang bergabung dalam acara akbar tersebut.
Baca : Polisi Selidiki Pelaku Kekerasan Terhadap Wartawan di Munajat 212
"Ya abis siapa yang ngelarang? Kalau saya hadir siapa yang ngelarang? Jadi saya kira sudahlah," kata Taufik di restoran Aljazeera, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Februari 2019.
Selain diikuti ribuan orang, acara Munajat 212 dihadiri sejumlah tokoh dan anggota partai politik pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mereka adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon, dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais.
Ada juga Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Neno Warisman, dan Titiek Soeharto.
M. Taufik yang merupakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini menilai, Munajat 212 tak ada urusannya dengan politik. Justru, menurut dia, acara itu digelar untuk persatuan umat.
Simak pula :
Selepas Munajat 212, Ma'ruf Amin Tegur MUI DKI Jakarta
"Kalau kemudian ada yang plintir karena orang itu tidak bisa berbuat seperti itu. Apa urusannya Munajat sama lain-lain," ujar dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengingatkan agar Munajat 212 yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta tak dijadikan kendaraan politik. Menurut Ma'ruf, MUI adalah lembaga independen yang seharusnya tidak menggelar acara apapun yang bersinggungan dengan urusan politik praktis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini