Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jika berbicara, tata kalimatnya runtut. Tapi, jika tak siap berdebat dengan dia, lebih baik mundur daripada KO di detik pertama. Dengan kalimat runtutnya, dia bisa menelikung lawan bicaranya sampai kehabisan akal. ”Dia punya integritas. Kalau merasa benar, topan badai pun dia hajar,” kata Rachmat Witoelar saat menggambarkan sosok sahabatnya, Marsillam Simandjuntak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo