Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mencatat sebanyak 52 pompa di sejumlah rumah pompa masih rusak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekretaris Dinas SDA DKI Dudi Gardesi mengatakan pompa yang rusak tersebar di lebih dari 20 rumah pompa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sekarang masih dalam tahap perbaikan," kata Dudi saat dihubungi, Senin, 13 Januari 2020.
Saat banjir menerjang ibu kota pada Rabu, 1 Januari lalu, Dinas SDA menemukan 76 pompa stasioner yang tersebar di 40 rumah pompa di ibu kota, mengalami kerusakan.
Dari 76 pompa yang dinyatakan rusak, sebanyak 49 di antaranya rusak karena terendam banjir pada awal tahun baru. Total pompa stasioner yang dimiliki DKI mencapai 478 unit di 176 lokasi rumah pompa.
Menurut dia, pompa yang saat ini masih belum berfungsi karena kerusakan lebih berat dari yang lain. Sebagian pompa yang rusak terendam banjir saat sedang dioperasikan.
"Kalau pompa lagi mati kerendam cepat kelarnya (diperbaiki). Kalau lagi jalan (terendam) itu cek segala macam seperti oli dan lainnya," ujarnya soal kondisi pompa air di sejumlah rumah pompa. "Jadi kayak mobil, gak serta merta diperbaiki selesai semua langsung."
Dudi menuturkan lokasi pompa yang terendam sebagian besar berada di sekitar sungai yang meluap saat banjir kemarin.
Salah satu lokasi pompa yang terendam dan mengalami kerusakan berada di rumah pompa di dekat Kali Ciliwung dan Mokevaart. "Waktu kali meluap gak bisa dijalanin lah mau buang ke mana kan muter-muter airnya."