SAUDARA-saudara, Ricky Yacob membawa bola. Waduh, dia tersungkur digasak pemain Malaysia .... Dan sekarang sebuah operan manis tak disia-siakan pemain kita. Dan . . . gol. Saudara-saudara, Ribut Waidi berhasil membobol gawang lawan...." Plok-plok-plok.... Nah, Saudara. Ini bukan laporan pandangan mata dari Senayan, Jakarta. Itu tadi laporan pembawa acara dalam pesta pernikahan Suranto "melawan" Ertiati di Gedung Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP), Yogyakarta. Pesta perkawinan dua pekan lalu itu memang bertepatan dengan final kesebelasan Indonesia vs Malaysia. Tapi sampai pukul 19.00, hanya separuh dari 1.000 undangan yang hadir. Malah sebagian besar terdiri dari ibu-ibu. Sedang bapak-bapak yang "terpaksa" hadir segera ngeloyor ke asrama LPP nonton siaran televisi. Keluarga pengantin pusing. Acara tari-tarian tak dipedulikan. "Para tamu asyik ngobrol soal bola," kata Suwariyun, si pembawa acara itu, kepada I Made Suarjana dari TEMPO. Tiba-tiba muncul ide Wariyun wartawan yang suka melawak itu. Ia menawarkan melaporkan jalannya pertandingan setiap lima menit. Setuju? "Ya, ya, setuju .... Repot juga tugasnya, bolak-balik dari televisi ke pentas. Ia lalu mengantungi radio mini. "Kalau tak percaya, dengar sendiri," katanya suatu saat, sambil menempelkan radio itu ke mikrofon. Ketika para tamu minta agar radio ditempelkan terus ke mikrofon sehingga mereka bisa langsung mendengarkan, Wariyun protes. "Lha, kalau gitu tugas saya lantas apa?" katanya. Geeer.... Yusroni Henridewanto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini